Tuesday, December 24, 2024

Muasin nafsu janda muda toket brutal PART 2

janda muda

Setelah menunggu sendirian di ruang kerjanya, aku iseng-iseng membuka album foto di depanku. Setelah kubuka, betapa terkejutnya diriku, semua foto disitu membuat batang kejantananku menjadi naik lagi. Ada foto seorang cewek dan cowok telanjang.

Aku takut nanti ketahuan, maka langsung kututup album itu. Di ruangan itu terdapat rak-rak audio-video. Setelah kuperiksa, ternyata ada beberapa keping CD dan VCD. Aku curiga dengan dua keping VCD yang tidak ada sampulnya. Maka, langsung saja kumasukkan CD-nya, terus kuputar.

Ketika aku mau berpakaian, “Kamu anak muda… cepet masuk dan jangan dipakai dulu bajunya… kamu belum selesai ditest.. ngerti..? Ayo cepet masuk ke ruanganku..!” katanya. Setelah itu aku masuk ke ruangannya, tante cantik itu pamit ke kamar mandi.

dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Dengan cepat batang kejantanku menjadi keras lagi, dan dia berkata, “Mas Son, please fuck me from behind.” Dia terus membelakangiku, dan pantat serta vaginanya terlihat merekah dan basah. Sebelum aku memasukkan bnatang kemaluanku,

kujilat dulu vaginanya dan lubang pantatnya. Tercium bau sabun LUX di kedua lubangnya, dan sangat bersih. “Boleh juga nih cewek..” kupikir. Cairan dari vaginanya mulai membasahi bibir kemaluannya, ditambah dengan ludahku. Dari ujung penisku terlihat cairan menetes dari lubangnya.

Melihat aku sudah selesai dengan temannya yang sudah tertidur itu, Mbak yang satunya mulai beraksi. Setelah selesai membersihkan batang kejantananku, Mbak yang tadi tertidur langsung menjilat batang kemaluanku lagi. Dengan tetap bersemangat, batang penisku dihisap

Lalu.., “Jilatin dong Mas Son… eehhmm…” katanya memelas. Akhirnya kudekatkan juga kepalaku ke lembah kemaluannya. Tercium bau khas vagina, dan kujulurkan lidahku menjilati kemaluannya yang sudah basah itu. Dia mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat.

Kulihat dia meremas sendiri buah dadanya dan memuntir-muntir sendiri puting susunya. “Oh… yesss…, jilat terus Mas.., ohhh.. yess..!” katanya sambil tangannya diangkat sebelah, sempat terlihat olehku bulu ketiaknya yang lebat sekali. Mbak ini sungguh maniak sekali.

Sementara itu Mbak yang satunya yang baru saja selesai membuka pakaiannya, langsung saja mengangkangkan kakinya di atas wajahku. Kemaluannya yang dikelilingi bulu lebat itu ditempelkannya di wajahku, lalu digeser-geserkan dengan irama lembut.

Akhirnya aku hanya bisa pasrah, dia terus dengan lembutnya mempermainkan kemaluanku. Lalu aku disuruh tidur telentang. Sementara aku tidur di lantai yang dingin, Mbak itu dengan agresifnya terus mengulum batang kemaluanku.

Sementara itu Mbak yang satunya yang baru saja selesai membuka pakaiannya, langsung saja mengangkangkan kakinya di atas wajahku. Kemaluannya yang dikelilingi bulu lebat itu ditempelkannya di wajahku, lalu digeser-geserkan dengan irama lembut.

Lalu.., “Jilatin dong Mas Son… eehhmm…” katanya memelas. Akhirnya kudekatkan juga kepalaku ke lembah kemaluannya. Tercium bau khas vagina, dan kujulurkan lidahku menjilati kemaluannya yang sudah basah itu. Dia mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat.

Kulihat dia meremas sendiri buah dadanya dan memuntir-muntir sendiri puting susunya. “Oh… yesss…, jilat terus Mas.., ohhh.. yess..!” katanya sambil tangannya diangkat sebelah, sempat terlihat olehku bulu ketiaknya yang lebat sekali. Mbak ini sungguh maniak sekali.

Beberapa saat kemudian dia meronta dengan kuat, “Aaahh… ohh.. yesss… aargghh..,” lalu dia menjepit kepalaku dengan pahanya, lalu menekan tubuhnya ke bawah agar kepalaku menempel lebih kuat lagi ke vaginanya. Aku jadi susah bernafas dibuatnya. Dia tambah mengerang,

ementara Mbak yang satunya masih terus mengulum batang jenatananku yang tambah mengeras. “Lagi Mas… arghh.. sshhh.. yah.. yah.. lagi.. oohh..” makin menggila lagi dia ketika aku mencoba mengulum klitorisnya dan memainkannya dengan lidahku di dalam mulut.

Aku memasukkan lidahku sedalam-dalamnya ke dalam lubang kemaluannya. Bau cairan kewanitaan semakin keras tercium. Vaginanya benar-benar sudah basah. Tiba-tiba dia menjambak rambutku dengan kuat, dan menggerakkan badannya naik turun dengan cepat dan kasar.

Lalu dia menegang, dan tenang. Saat itu juga aku merasakan cairan hangat semakin banyak mengalir keluar dari liang kewanitaannya. Kujilati semuanya “Ohhh.. God… Bener-bener hebat kamu Mas Son… ahh… ngak kuat lagi deh utk berdiri… shitt..!” dia terbujur lemas di sampingku

Aku hanya tersenyum, lalu Mbak yang tadi mengulum batang kejantananku kini mulai mengangkangkan kakinya di atas senjataku. Dan, “Bless…” dimasukkannya batangku pada lubangnya yang hangat dan sudah basah sekali. Dia pun mulai menggoyangkan tubuhnya perlahan-lahan.

Pertama dengan gerakan naik turun, lalu disusul dengan gerakan memutar. Wah.., Mbak ini rupanya sudah profesional sekali. Lubangnya kurasakan masih sangat sempit, makanya dia juga hanya berani gerak perlahan-lahan tetapi teratur.

Dengan posisinya itu, Mbak itu terlihat sangat cantik dan seksi, buah dadanya tergantung sangat menantang. Aku dg posisi setengah duduk berusaha untuk menghisap susunya. Dia mengerang dan gerakannya bertambah cepat, jariku berusaha mencari lubang pantatnya yang saat ini menganga

karena posisinya yang sedang berjongkok di atas batang kejantananku. Dengan mudah aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang pantatnya. Cairan dari vaginanya dan penisku membasahi lubang pantatnya, dan terasa sangat licin dan lengket.

Aku mempermainkan jariku mengikuti irama turun naik badannya, dia terlihat menikmati sambil melempar kepalanya ke belakang. Dia kemudian mengerang, “Ooocchhh… aachhh… yesss..!” Aku mencoba memasukkan jari kedua ke dalam lubang pantatnya, dan berhasil dengan mudah,

lubangnya basah dan licin sekali. Dengan dua jari memasuki lubang pantatnya, dan batang kejantananku di vaginanya, dia setengah berteriak bilang, “Mas Son.., aku mau keluar.., ohhh… yesss..!” Dia berhenti naik turun dan menekan vaginanya keras-keras ke pangkal batangku,

dan tidak lama terasa lubang kemaluannya berdenyut dengan keras. Dia mengerang dengan keras sambil memelukku dengan kuat. Dengan pijitan vaginanya, aku tidak dapat menahan diri dan bilang ke dia kalau aku juga akan keluar. “Please.., give it to me, I want to feel it inside me..”

katanya menjawab desahanku tadi. Semprotan spermaku terasa sangat kuat dan banyak sekali. Bersamaan dengan semprotan itu, dia bilang, “Aku keluar lagi Mas Son.., oocchh.. it so gooddd…” Pantatnya ditekan keras-keras ke bawah,

seakan-akan batang kejantananku kurang dalam memasuki liangnya. Kedua jariku kutekan dalam-dalam ke lubang pantatnya sambil digoyang-goyangkan di dalamnya. Terasa batang kemaluanku di dalam dibatasi oleh dinding pantat dan vaginanya.

Dengan tetap memeluk tubuhku, dia merebahkan diri ke lantai yg dingin itu. Kakinya melingkar di pinggangku dan penisku tetap berada di dalam vaginanya. Wajah, mata, dahi, hidung, pokoknya seluruhnya habis diciumi oleh Mbak itu sambil berkata, “makasih Mas… Mas Sony memang perkasa.”

Melihat aku sudah selesai dengan temannya yang sudah tertidur itu, Mbak yang satunya mulai beraksi. Setelah selesai membersihkan batang kejantananku, Mbak yang tadi tertidur langsung menjilat batang kemaluanku lagi. Dengan tetap bersemangat, batang penisku dihisap

dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Dengan cepat batang kejantanku menjadi keras lagi, dan dia berkata, “Mas Son, please fuck me from behind.” Dia terus membelakangiku, dan pantat serta vaginanya terlihat merekah dan basah. Sebelum aku memasukkan bnatang kemaluanku,

kujilat dulu vaginanya dan lubang pantatnya. Tercium bau sabun LUX di kedua lubangnya, dan sangat bersih. “Boleh juga nih cewek..” kupikir. Cairan dari vaginanya mulai membasahi bibir kemaluannya, ditambah dengan ludahku. Dari ujung penisku terlihat cairan menetes dari lubangnya.

Kuarahkan penisku ke lubang vaginanya, dan menekan ke dalam dengan perlahan sambil merasakan gesekan daging kami berdua. Suara becek terdengar dari penisku dan vaginanya, dan cukup lama aku memompanya dengan posisi ini.

Dia kemudian berdiri dan bersandar ke dinding sambil membuka pahanya lebar-lebar. Satu dari kakinya diangkat ke atas, dari bawah vaginanya terlihat sangat merah dan basah. “Ayo Mas.., masukkan kontolnya… please now.” katanya sudah tidak sabaran.

Aku dengan senang hati berdiri dan memasukkan penisku ke vaginanya. Dengan posisi ini aku bergerak mememasuk-keluarkan penisku. Sambil memeluk tubuhku dan berciuman, dia bilang, “Mas Son aku mau keluar, kita sama-sama Mas… ohhh… yesss..!”

Vaginanya diperkecil dan memijat penisku, dan dengan bersamaan kami emncapai puncak kenikmatan itu. Aku masih dapat juga keluar, walaupun tadi sudah keluar banyak sekali. Dan yang kali ini sama enaknya. Kami bertiga tertidur, aku dipeluk sama dua Mbak-Mbak yang asoy itu.

Tetapi tiba-tiba.., “Sari.. Mira.., apa-apaan ini..? Disuruh kerja kok malah tidur. Ayo bangun..!” tiba-tiba suara itu muncul. Aku terbangun dan melihat wanita cantik yang umurnya mungkin diatas Mbak-Mbak itu. Langsung saja kedua Mbak-Mbak itu berpakaian.

Ketika aku mau berpakaian, “Kamu anak muda… cepet masuk dan jangan dipakai dulu bajunya… kamu belum selesai ditest.. ngerti..? Ayo cepet masuk ke ruanganku..!” katanya. Setelah itu aku masuk ke ruangannya, tante cantik itu pamit ke kamar mandi.

Setelah menunggu sendirian di ruang kerjanya, aku iseng-iseng membuka album foto di depanku. Setelah kubuka, betapa terkejutnya diriku, semua foto disitu membuat batang kejantananku menjadi naik lagi. Ada foto seorang cewek dan cowok telanjang.

Aku takut nanti ketahuan, maka langsung kututup album itu. Di ruangan itu terdapat rak-rak audio-video. Setelah kuperiksa, ternyata ada beberapa keping CD dan VCD. Aku curiga dengan dua keping VCD yang tidak ada sampulnya. Maka, langsung saja kumasukkan CD-nya, terus kuputar.

“Ya Tante… cuman itu.” kataku. “Kamu mau kalau Tante suruh apa aja..?” “Sony akan nurut ama Tante, asalkan Sony dapat uang, Tante…” kataku. “Kamu betul-betul cowok lugu Sony sayang… Tante akan menolong kamu. Kamu mau Tante ajarin sex tingkat tinggi, Sayang..?” katanya.

“Sony akan lakukan apa yang Tante suruh, tapi Sony ingin tahu nama Tante dulu, khan kita belum berkenalan tadi..” kataku. “Nama lengkap Tante, Juliet atau biasa dipanggil Nyi Ringin Ireng..” katanya. “Kok namanya aneh Tante… apa maksudnya nama itu..?” tanyaku.

“Begini Syang, ‘Nyi’ itu ‘cewek dewasa’, terus ‘Ringin’ itu ‘pohon beringin’ atau bisa dimaksudkan ‘hutan’, yang artinya bulu-bulu di tubuh Tante, di ketek, di kemaluan, dan lain-lain… terus ‘Ireng’ itu ‘hitam’. Kamu kan tahu bulu itu warnanya hitam… begicu Sony, ngerti kan?

“Sony ngerti Tante. Oh ya, Tante jadi nggak ngajarin Sony ilmu sex tingkat tinggi..?” kataku. “Tentu Sony sayang. Tante akan tunjukin kebisaan Tante yang telah membuat cowok-cowok di seluruh nusantara ini ketagihan…” Tangannya memegang kedua pipiku, “Son kamu ganteng dech…”

Lalu kupeluk dia, kucium pipinya, lalu keningnya. “Ayo Tante.., ajarin Sony, bimbing Sony.., kasih tau Sony harus gimana saja. Tante khan juara dunia sejati. Tante khan udah punya jam terbang banyak. Tunjukin itu dong Tante..!” kataku.

“Sabar Sony sayang.., Tante akan ajarkan bagaimana ngesex dengan benar..” katanya seraya mencium bibirku. “Ayo peluk Tante, Sony sayang..!” Lalu aku mengangguk, terus memeluknya dan mengelus rambutnya yang indah itu. Tante Juliet berdiri, dan menghampiri rak audio,

terus dia memutar CD lagu-lagu House. Lalu tante kembali menghampiriku. “Sony sayang..,” bisiknya. “Mm.., beri Sony ilmu itu, Tante..!” Lalu kupeluk Tante Juliet dengan erat. “Apa yang harus Sony lakukan, Tante..?” kataku.

“Sony pingin merasakan sesuatu yang indah bersama Tante..? Tante juga Sony sayang, Tante ingin merasakan batangmu itu merobek punya Tante.” katanya sedikit bermanja. “Sony sayang, menurut kamu Tante masih menarik nggak sih..?” Aku agak bingung dan hanya dapat mengangguk

“Sony sayang, ayo cium bibir Tante sayang..!” Lalu adegan pagutan ke bibir, leher, telinga dan tengkuk mulai kulancarkan. Tubuh Tante Juliet mulai bergetar. Dengan instingku yang baru saja dipupuk, kuraba puting kirinya perlahan.

“Uhh, ya gitu Sayang, teruskan..!” dengusnya. Kurasakan debar jantungnya meningkat. Lantas hidungku dan mulutku mulai mengecup bahunya yang terbuka, karena baju atasnya kubuka sedikit. Dia menggeliat. “Nikmat sekali Sayang… kamu pinter Son..!”

bisiknya sambil matanya tetap terpejam. Kini kedua tangannya memegangi tanganku. Matanya masih terpejam. Lalu tangan Tante Juliet memegangi tanganku. Sekarang matanya terbuka. Dia tersenyum. Kukecup bibirnya lembut, lalu pipinya, telinganya, dan tengkuknya.

“Apa lagi sekarang, Tante..?” bisikku. “Ayo ciumi leher Tante yang jenjang ini Sony sayang..!” katanya. Lalu kucium lehernya, kurasakan debar jantungnya dan bunyi nafasnya yang mengeras. Lalu tangan kirinya diangkat untuk memegangi tengkuknya sendiri.

Saat sekilas kutatap bagian ketiaknya, kulihat sesuatu yang luar biasa. Bulu ketiak Tante Juliet ternyata lebat sekali. Aku terkesiap. Wow..! seperti tidak percaya melihat bulu hitam rimbun itu menghiasi bagian bawah lengannya. Kuangkat tangan kanannya. Sama lebatnya.

Wow..! Aku belum pernah melihat bulu ketiak selebat itu. Dengan lembut kuraba kedua ketiak itu. “Nggak pernah dicukur ya Tante..?” kataku penasaran. “Sony sayang, seorang cewek yang bulu keteknya lebat itu berarti nafsunya tinggi sekali sayang… Coba kamu rasakan nikmatnya…”

Lalu kucium ketiak berbulu lebat itu. Wow..! Enak e rek..! Bau asli tubuh aduhai itu menyergap hidungku. Bau alami itu bertambah dengan bulu lebat, sepanjang hampir 6-9 cm. Dari ketiak kanan, aku pindah ke ketiak kiri.

Sama, ternyata aroma dan sensasi bulunya yang sebelah kiri dengan yang kanan tidak berbeda. Aku terangsang sekali, sehingga batang kejantananku tambah menegang. Dengan hidung dan mulut di ketiak kirinya, kedua tanganku meraba kedua puting susunya.

Keras sekali. Kupegang lembut susunya yang tergantung itu. Kenyal sekali. Nafsuku semakin berkobar. Akhirnya baju atasnya itu kulepas. Dan, wow..! Susunya besar dan kencang, dengan puting mungilnya yang mengeras. Puting itu berwarna kecoklatan.

“Ayo remas susu Tante, Son..!” katanya. Lalu kuremes pelan kedua susunya. “Oh yesss..! Nikmat Son.., teruskan Sayang..!” Kuciumi lehernya, tengkuknya, telinganya, bahunya, dan ketiaknya sambil mempermainkan puting dan payudaranya.

“Tante, Sony suka ketek berbulu lebat Tante, tetek dan puting Tante juga, ehm…” Tante Juliet tersenyum, kupandangi tubuh indah itu yang sekarang tinggal bercelana dalam tipis. Baru kusadar, di bawah pusarnya tampak segitiga warna hitam. Bentuknya mirip celana dalam,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *