Wednesday, December 25, 2024

Cerita Sex Sedarah Adik Sepupuku Yang Polos (Part 1)

ini terjadi pada mula tahun 2016. Ini merupakan Cerita dewasa asli. Pada ketika aku masih kuliah di semester 2, ibuku sakit dan diasuh di kota Surabaya. Oh, iya aku bermukim di kota Lampung. Cukup jauh sih dari kota Surabaya. Karena ibuku sakit, sampai-sampai tidak terdapat yang masak dan menantikan dagangan. Soalnya adik-adikku seluruh masih sekolah. Akhirnya aku usul untuk ibuku bila sepupuku yang terdapat di kota beda menginap di sini (di rumahku). Dan gagasan itu juga disetujui. Maka datanglah sepupuku tadi.

Sepupuku yang bernama Erna orangnya sih lumayan cantik, tingginya sekitar 158 cm, dadanya masih kecil (tidak nampak montok laksana sekarang). Tetapi dia tersebut akrab sekali dengan aku. Aku dianggapnya laksana kakak sendiri.

Nah kejadiannya tersebut waktu aku lagi liburan semester. Waktu liburan tersebut aku tidak sedikit menghabiskan waktu guna menunggu barang-barang ibuku. Otomatis dong aku tidak sedikit menghabiskan masa-masa dengan Erna. Awalny sih biasa aja, Seperti kebanyakan sepupu. Suatu malam, kami (aku, Erna, dan adik-adikku) sudah hendak tidur. Adikku setiap tidur di kamarnya masing-masing. Sedang aku yang suka menyaksikan TV, memilih istirahat di depan TV. Nah, saat sedang menyaksikan TV, datang Erna dan nonton bersamaku, rupanya Erna belum istirahat juga.

Kumpulan Cerita Sex Sedarah Ngentot Adik Sepupuku Yang Polos – Sambil nonton, kami berdua bercerita tentang segala urusan yang dapat kami ceritakan, mengenai diri kami setiap dan teman-teman kami. Nah, saat kami sedang nonton TV. Dimana film di TV terdapat adegan ciuman antara laki-laki dan wanita (sorry udah tak sempat tuh judul filmnya).

Eh, Erna tersebut merespon dan bicara padaku, “Wah temenku sih biasa begituan (ciuman).”
Terus aku jawab, “Eh.. kok tau..?”
Rupanya rekan Erna yang pacaran tersebut suka Cerita ke Erna bila dia masa-masa pacaran pernah ciuman bahkan hingga vagina rekan Erna tersebut sering ditembus jari pacarnya. Tidak tanggung-tanggung, bahkan hingga dua jarinya masuk.

Setelah kukomentari lebih lanjut, aku memprediksi bahwa Erna nih hendak juga kali. Terus aku bertanya padanya, “Eh, anda mau pun nggak..?”
Tanpa kuduga, ternyata dia mau. Wah kebetulan nih. Dia bahkan bertanya, “Sakit nggak sih..?”
Ya kujawab saja, “Ya nggak tau lah, wong belum pernah. Gimana.., inginkan nggak..?”
Erna berkata, “Iya deh, namun pelan-pelan ya..? Kata temenku kalo jarinya masuk dengan kasar, ‘vaginanya’ jadi sakit.”
“Iya deh..!” jawabku.

Kami berdua masih terus menyaksikan film di TV. Waktu tersebut kami tiduran di lantai. Kudekati dia dan langsung tanganku mengarah ke selangkangannya. Kuselipkan tanganku ke celana dalamnya sambil ku mainkan lembut. Erna tidak menolak, bahkan dengan sengaja merebahkan tubuhnya, dan kakinya agak diselonjorkan. Saat merabanya, aku laksana memegang pembalut, dan sesudah kutanyakan ternyata memang semenjak 5 hari kemudian dia sedang menstruasi.

Aku tidak mengupayakan membuka pakaian maupun CD-nya, maklumlah takut bila ketahuan sama adik-adikku. Dengan CD masih melekat di tubuhnya, kuraba wilayah di atas kemaluannya. Kurasakan bulu kemaluannya masih lembut, tapi telah agak tidak sedikit seperti bulu-bulu yang terdapat di tanganku. Kuraba terus dengan lembut, namun belum hingga menyentuh vagina, dan tersiar suara desahan meski tidak keras. Kemudian kurasakan kini dia berjuang mengusung pantatnya supaya jari-jariku segera menyentuh kemaluannya. Segera kupenuhi keinginannya itu.

Waktu kesatu kusentuh kemaluannya, dia terjengat dan mendesah. Kugosok-gosok bibir kemaluannya selama 5 menit, dan kesudahannya kumasukkan jari tengahku ke liang senggamanya.

Aaiiiih itulah reaksiny saat ku mainkan dengan jariku.
Setelah itu dengan pelan kukeluarkan jariku, “Eeesshh” desahnya.
Lalu kutanya, “Gimana..? Sakit..?”
Dia menggeleng dan tanpa kusadari tangannya sekarang memegang telapak tangan kananku (yang sedang di dalam CD-nya), seakan memberi komando kepadaku guna meneruskan kerjaku.

Sambil terus kukeluar-masukkan jariku, Erna pun tampak meram serta mendesah keenakan. Sementara terasa di dalam CD-ku, batang kemaluanku pun bangun, namun aku belum berani guna meminta Erna memegang rudalku. Sekitar 10 menit peristiwa tersebut terjadi. Kulihat dia tambah keras desahannya dan kedua kakinya dirapatkan ke kaki kiriku. Sepertinya dia telah merasakan klimaks, dan kami akhirnya istirahat di kamar masing-masing.

Kumpulan Cerita Sex Sedarah Ngentot Adik Sepupuku Yang Polos – Hari berikutnya, aku dan Erna siap-siap membuka warung, adikku pada berangkat sekolah, sehingga melulu ada aku dan Erna di warung. Hari tersebut Erna jadi lebih berani padaku. Di dalam warungku seraya duduk dia berani memegang tanganku dan menuntunnya guna memegang kemaluannya. Waktu tersebut dia menggunakan rok di atas lutut, sampai aku langsung dapat memegang selangkangannya yang terhalang CD dan pembalut. Kaget pun aku, soalnya ini kan lagi terdapat di warung.

Gpp kok mas mumpung tak ada orang lain, seolah dia bisa membaca pikiranku.
“Lha kalo terdapat pembeli gimana nanti..?” tanyaku.
“Ya udahan dulu, baru sesudah pembelinya balik, anda lanjutin lagi, ok..?” jawabnya.

Dengan darurat kuraba-raba selangkangannya. Hal itu kulakukan sambil memantau di luar warung kalau-kalau nanti terdapat pembeli datang. Sementara aku membelai selangkangannya, Erna memegang erat pahaku seraya bibirnya digigit pelan tanda merasakan balaianku. Peristiwa tersebut kuakui paling membuatku terangsang sekali, sampai-sampai celana pendekku langsung tampak menonjol yang bertanda batang kejantananku hendak berontak.

“Lho Mas, anunya Mas kok ngaceng..?” katanya.
Ternyata dia melihatku, lalu kujawab ya namanya juga cowok Na
Aku terus melanjutkan pekerjaanku. Tanpa kusadari dia juga mengelus-elus celanaku, tepat di unsur batang kemaluanku. Kadang dia pun menggenggam kemaluanku sampai-sampai aku pun merasa keenakan. Baru inginkan kumasukkan tanganku ke CD-nya. Tiba-tiba aku menyaksikan di kejauhan terdapat anak yang kelihatannya mau melakukan pembelian sesuatu di warungku.

Kubisiki dia, “Heh terdapat orang tuh..! Stop dulu ya..?”
Aku menghentikan elusanku, dia berdiri dan berlangsung ke depan warung. Benar saja, untung kami segera menghentikan pekerjaan kami, kalo tidak, wah dapat berabe nanti. Sehabis melayani anak itu, dia balik lagi duduk di sebelahku dan kami mengawali lagi pekerjaan kami yang terhenti. Seharian kami melakukannya, namun aku tidak membuka CD-nya, sebab terlalu beresiko. Jadi kami seharian melulu saling membelai di unsur luar saja.

Malam harinya kami mengerjakan lagi. Aku sendirian nonton TV, sedangkan adikku seluruh sudah tidur. Tiba-tiba dia mendatangiku dan ikut tiduran di lantai, di dekatku seraya nonton TV. Kemudian tiba-tiba dia memegang tanganku dan dibimbing ke selangkangannya. Aku yang langsung diperlakukan demikian merasa memahami dan langsung aku masuk ke dalam CD-nya, dan langsung memasukkan jariku ke kemaluannya. Sedangkan dia pun langsung memegang batang kejantananku.

>>>LANJUT PART 2<<<

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *