Tuesday, December 24, 2024

Menolak Tapi Mau

image-4 Menolak Tapi Mau

Namaku Vasha, umurku saat ini sudah mencapai kepala 3 yaitu 31 tahun. Saya memiliki dua orang anak, kesaharianku repot mengurus mereka dimulai dari bangun tidur, mempersiapkan keperluan sekolah tiap paginya. Dan suamiku bekerja sebagai pekerja dalam suatu pabrik, Saat lagi ini kenasiban ekonomi kita seringkali alami pasang kering mesikipun ada-ada saja saudara yang membantu.

Ada satu diantaranya saudaraku yang teratur menolongku tiap saya alami kesulitan. Tapi dengan 1 persyaratan, saya harus hingga istri yang bagus dan jangan sampai tinggalkan keharusanku sebagai bunda rumah tangga. Mungkin karena dipandang masih tetap muda, saudaraku teratur memperhatikan kenasibanku dan keluargaku.
Bermula dari pertemuanku tanpa menyengaja dengan salah satunya bekas pacarku, dalam suatu pusat pertokoan saya hingga sedikit lupa ke tanggung jawabku. Namanya Anji seorang pria yang seumuran denganku, lain dengan suami yang umurnya jauh terpaut denganku. Waktu pertama kalinya bertemu kita berlaku biasa-biasa saja, Kita hanya bercakap dapat.

Saat sebelum kita pulang ke rumah masing-masing, kita sama-sama ganti no telpon. Nyaris beragam tahun kita tidak ada contact.Sebenarnya saya dengar sebagian besar informasi mengenainya dari salah satunya temanku. Sampai saat ini dianya belum menikah walaupun sebelumnya sempat sekali melakukan pertunangan.
Baru bertemu tadi siang, malam harinya dianya sudah mengontak saya. Saya tidak dapat sembunyikan perasaaan tersanjungku, tetapi saya harus pandai-pandai sembunyikan hati tersebut. Nyaris 3 bulan jalinan gelap ini jalan, saya seringkali mendapatkan telepon darinya bahkan juga seringkali dianya menolongku dalam faktor keuangan. Saat lagi itu juga kita tidak sebelumnya sempat narasi berkenaan faktor yang bau seks. Walapun kita seringkali bertemu sembunyi-sembunyi tetapi cuma sekedar untuk makan-makan. Hati wanita yang mana tidak terjamah jika mendapatkan perhatian seperti tersebut.

Anehnya walapun Anji teratur memperhatiaknnku dan menolongku saya tidak sebelumnya sempat berpikir untuk meperbuat seks dengannya. Tetapi beda hal saya tidak dapat menghindari ponakan suamiku sendiri, namanya Cakra. Dan berikut awalnya cerita sexku yang kuperbuat bukan hanya dengan suamiku. Umur Cakra lebih muda dariku, sebagai ponakan dari suamiku tentu saya berteman sekali denganya karena buatku dianya tidak lebih dari seorang anak kecil yang masih tetap labil.

Ini awalnya ceritanya. Pada sebuahhari saya bersama cakra sedang menunggu suamiku di dalam rumah, Saya dan Cakra sama-sama bercakap sekalian berbaring di lantai. Sampai pada akhirnya entahlah siapakah yang memulai lebih dulu, kita berdua sama-sama bergumul di lantai tersebut.

Hati malu sudah lenyap dalam diriku, tidak kuhiraukan kembali jika dianya ponakan dari suamiku. Dengan mesranya saya menciumi lengannya, leher dan pipinya. Selanjutnya kecupanku sampai pada bibirnya, entahlah mengapa saat itu gairahku demikian besar kepadanya. Saya temukan nafsu yang masih sama saat saya masih tetap muda dahulu bahkan juga saya tidak malu untuk selalu bercumbu dengannya.

Anak muda saat ini sudah mahir membuat horny, bahkan juga tiap sentuhan yang dianya share jauh berbeda dengan yang diberbagi suamiku, yang cuma pasif di atas tempat tidur. Mulut kita sama-sama melumat mesra dan tangan kita sama bergerilya. Bahkan juga saya sampi mendesah cukup kuat saat dianya mengelus vaginaku di luar celanaku.

“Ouuugghhhhh… aaaaaaagggghhh…” gairahku demikian mengincar waktu itu.
Selanjutnya saya membulatkan tekad untuk melumat habis penisnya. Kumainkan penisnya sampai dianya menggeliat luar biasa.

Saya menindih badannya tapi kita masih tetap dengan pakaian yang menempel dalam tubuh kita masing-masing.. Saya mengulum bibirnya. Walau dianya tahu cukup banyak berkenaan seks tetapi sikapnya masih tetap tidak kurang hot kurasa dianya masih tetap malu karena saya ialah kakaknya, Tetapi saya yang sudah telanjur gairah terus melumatnya bibirnya. Permainan kita semakin lama terus panas, apalagi saat dianya mulai berani untuk meras vaginaku dari dalam celana.

“Oohhhh…. aaaaagghhh… aaagghh… oooouuuugghh… ” napas kita berdua sudah tak lagi teratur.
Pada akhirnya tanpa lama kita meperbuat persetubuhan tetapi tidak sampi telanjang. Cakra merosotkan celananya cuma hanya bokongnya, dan saya cuma menyibakkan dasterku dan kulorotkan Cdku tidak sampai lepas.

Tidak sampai 10menit kita capai klimaks bersama. Sehabis mengatur lagi napasku, saya selekasnya bangun dan membenahi pakainku kembali, dan Cakra sehabis membenahi celannya dianya tertidur di lantai. Saya lantas menjauh darinya. Sehabis peristiwa itu saya dan Cakra berlagak biasa seolah-olah tidak sebelumnya sempat terjadi suatu hal.
Dan karena peristiwa itu saya hingga merasa bersalah di depan Anji yang sudah memberbagi cukup banyak kontribusi padaku, tetapi saya tahu, saya harus memilih untuk menjauhi ke-2 nya. Lantas saya membuat janji dengan Anji untuk bertemu, dengan argument keluargaku yang memaksakan kita harus menjauh, pada akhirnya dianya ingin menerimanya walau tersurat duka cita di mukanya.

Saya coba lupakan Anji, tetapi tidak dengan Cakra ponakan suamiku tersebut. Saya tidak dapat lupakannya peristiwa tersebut. Hampir tiap hari saya bertemu denganya walaupun cuma berpapakan saja. Sampai berapakah hari sehabis peristiwa itu kembali saya ajaknya untuk meperbuat jalinan seks di dalam kamar yang tidak cukup banyak diketahui orang.

Saya menunggu Cakra di dalam kamar sudah pada kondisi telanjang, dan saat Cakra masuk kamar diapun lalu melepaskan semua pakaiannya. Cakrapun langsung menjilat-jilati vaginaku dengan gairahnya. Saya mendesah dan menggeliat luar biasa. Simak juga: Bacaan Seks Terkini Memperawani Pembantu Binal
“Oouugghh, Cakra terus sayang”
Lidah Cakra main di sela vaginaku, dijilatinya klitorisku dan didesak sampai pada akhirnya saya capai klimaksku.

“Cakraa,,, saya keluaarr..aaahhhhh” saya mengarang sampai teriak kecil.
Tanpa lama Cakrapun menghantap vaginaku dengan penisnya. Dianya menyikat vaginaku secara cepat. Tidak sampai 10menit saya dan Cakra capai klimaks. Dan itu ialah klimak ku yang ke-2 kali. Kita lantas terbujur di atas kasur kamar sesaat. Kita selekasnya bersiap dan keluar kamar takut jika mendadak suamiku pulang cepat.

Dan tiap ada kesempatan saya teratur meperbuat jalinan seks bersama Cakra. tetapi disaat saya sedang sendiri saya teratur terpikir pada Anji. Apa yang harus saya lakukan pada pria yang satu ini. Dianya sudah cukup banyak berkorban bagiku, pada akhirnya saya kembali termenung karena tidak dapat temukan jalannya sampai sekarang ini.

image-3-1024x304 Menolak Tapi Mau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *