Wednesday, December 25, 2024

Kisah Kenikmatan Nafsu Liar Antara Aku Istriku Dan Temanku

Malam itu aku mengajak teman dekatku di kampus, Budi untuk membantuku mengerjakan tugas akhir yang sempat terbengkalai karena aku sibuk mengurus pernikahanku. Karena waktunya sudah sangat mendesak maka aku meminta bantuan Budi agar tugas akhirku cepat selesai dan itu adalah pertama kalinya Budi ke kontrakanku lagi setelah aku menikah, padahal biasanya hampir tiap minggu dia menginap di kontrakanku untuk mengerjakan tugas atau sekedar main play station.

Malam itu juga untuk kedua kalinya Budi bertemu dengan istriku tercinta Vany setelah sebelumnya aku memperkenalkan mereka saat pertama kali istriku datang ke Jakarta. Istriku adalah seorang wanita berparas cantik dengan bentuk tubuh yang sangat indah, walau berasal dari kota kecil di luar pulau, tapi dia sangat pandai merawat tubuhnya hingga tak jarang banyak lelaki yang mendekatinya atau sekedar menggodanya.

Sementara temanku Budi jauh dari tampan badannya gemuk dengan rambut ikal, tapi walau begitu dia orangnya baik dan cukup pintar, kami sudah lama berteman sejak awal kuliah dulu. Awalnya semua berjalan biasa saja aku dan Budi sibuk menyusun naskah untuk tugas akhir ini, sementara istriku sudah tertidur pulas di kamar sebelah karena saat itu jam sudah menunjukan pukul 11 malam.

Sampai sesuatu terjadi saat Budi meminta izin ke kamar mandi untuk buang air kecil. Karena kontrakanku hanya terdiri dari tiga ruangan yaitu ruangan depan untuk menonton tv, ruangan tengah untuk tidur dan ruangan belakang ada tempat untuk memasak dan kamar mandi di sampingnya,

Maka mau tidak mau untuk menuju kamar mandi Budi harus melewati ruangan yang aku jadikan kamar tempat dimana istriku sedang tidur pulas dan di antara kamar depan dan tengah aku kasih kain gordeng sehingga dari ruang depan tidak bisa melihat langsung ke ruang tengah.

Sudah lebih dari 15 menit berlalu Budi belum juga kembali dari kamar mandi dan itu cukup aneh karena paling orang pada umumnya hanya butuh waktu lima menit jika hanya buang air kecil. Karena penasaran maka aku membuka gordeng yang membatasi ruang depan dan ruang tengah.

Saat itu aku melihat Budi mematung kaku di samping tempat tidur istriku, dan seketika dadaku bergemuruh saat melihat kondisi istriku. Dia masih tertidur pulas tapi pose tidurnya begitu sexy dan menantang birahi bagi setiap lelaki yang melihatnya.

Saat itu ia tidur miring ke samping kanan sehingga membelakangi Budi yang berdiri di samping kirinya tapi baju tidur terusan yang dipakai istriku bagian bawahnya tersingkap hingga ke pinggang dan memperlihatkan bongkahan pantat yang gempal dan mulus yang hanya ditutupi celana dalam warna hitam, sementara kancing baju tidurnya terbuka beberapa bagian hingga payudaranya yang putih sedikit mengintip dan membuat penasaran.

Budi terlihat sangat bernafsu melihat keindahan tubuh istriku dan posenya yang begitu menantang, tangannya terlihat bergerak-gerak di selangkangannya sendiri mengelus-elus selangkangannya yang terlihat mengelembung pertanda sesuatu yang ada di dalamnya telah bangkit .

“Pssst Bud…ngapain lo?” panggilku pelan
Budi terlihat kaget dan salah tingkah mendengar suaraku bergegas dia menghampiriku ke ruangan depan karena tidak mau membuat istriku terbangun.

“duh sory banget Bob tadi gua ga sengaja liat istri lo, sumpah istri lo sexy banget …”
Berkali-kali Budi meminta maaf sekaligus memuji istriku, Anehnya aku tidak marah sama sekali malah aku merasa puas dan bangga ada lelaki lain yang memuji keindahan tubuh istriku.

“Udah Bud, ga apa-apa ko santai aja…”
Aku berusaha setenang mungkin agar tidak membuat dia merasa bersalah karena kejadian tadi , lalu kami kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda. Namun Budi terlihat gelisah dan tidak fokus, rupanya efek dari kejadian itu masih membekas padanya.

“Lo kenapa Bud? udah kepengen balik?” aku berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada temanku
“Eerrr…sory banget Bob, gua ga fokus neh, soalnya kebayang istri lo mulu..”
Deg… nafasku terasa berat mendengar kepolosan temanku itu

“apaan si lo Bud? Kan lo udah sering liat cewe sexy di film bf?”
“tapi ini beda Bob kan lo tau sendiri gua belom pernah pacaran dan tadi itu pertama kalinya gua ngeliat cewe sexy begitu secara langsung, sekali lagi sory Bob..” lagi-lagi Budi meminta maaf namun aku tidak memperdulikan temanku itu dan terus saja melanjutkan pekerjaan.

“Bob gua pengen liat istri lo lagi please…entar tugas akhir lo gua yang beresin deh! lo tau beres aja pokoknya” tawarnya
Seketika aku terdiam mendengar tawaran dari temanku itu, dan entah kenapa dadaku terasa panas membayangkan apa yang akan terjadi.
“Ngeliat doing kan? ok tapi cukup kita aja yang tau…”

Budi pun seraya menganggukan kepalanya tanda setuju. Tanpa menunggu lama lagi Budi langsung menuju ruang tengah tempat istriku berada. Aku dan Budi seketika terperanjat saat melihat kondisi istriku dia tidur dengan posisi terlentang kedua kakinya terbuka lebar dengan bagian bawah baju tidurnya terangkat sampai pinggang yang otomatis memamerka paha mulus dan selangkanganya yang masih terbalut celana dalam hitam.

Selain itu kancing atas baju tidurnya terbuka semakin lebar hingga payudaranya yang terbungkus bh hitampun ikut mencuat menjadikan kondisi isitriku semakin sexy dan menggairahkan. Kedua mata Budi terbelalak dan mulutnya menganga seakan ingin melahap tubuh indah istriku yang ada di hadapannya.

Perlahan tapi pasti tangannya mulai meremas daerah selangkangannya sendiri dengan gerakan perlahan dia mengurut bagian selangkangan yang sudah mulai menggelembung dan tanpa kuduga dengan satu gerakan dia sudah berhasil mengeluarkan benda hitam keras yang sudah berdiri tegak.

Entah sejak kapan dia menurukan sleting celananya karena pandanganku terfokus ke tubuh istriku. Pundakku bergidik ngeri melihat penis Budi yang hitam dan keras. Aku tak pernah menyangka jika Budi mempunyai senjata rahasia yang begitu mengerikan. Seketika saja lututku terasa lemas karena membayangkan benda besar itu mengoyak vagina istriku yang indah dan sempit.

Aku sengaja membiarkan Budi yang dengan cuek beronani di samping istriku seolah dia tidak memperdulikan keberadaanku lagi. Awalnya aku berpikir mungkin jika dia sudah ejakulasi birahinya bisa reda dan dia bisa kembali bersikap seperti biasanya.

Namun sudah lebih dari sepuluh menit tidak ada tanda-tanda dia akan ejakulasi sehingga aku mulai khawatir takut jika istriku tiba-tiba saja bangun. Entah datang dari mana tiba-tiba saja aku mendapat sebuah ide gila, dengan satu isyarat aku mengijinkan Budi untuk menyentuh paha mulus istrku yang tentu saja disambut baik oleh Budi yang memang sedang terbakar birahinya dan mengharapkan lebih dari tubuh istriku.

“Hah, beneran nih Bob?? Gua boleh nih?” tanyanya antusias setengah tak percaya
Aku mengangguk dan menegaskan, “Cuma pegang loh, inget!”
“Iyah, iyah…thanks banget Bob, lu emang sobat sejati deh!”

Tangan Budi terlihat gemetar saat perlahan turun dan mendekati paha istriku yang terpampang indah. Karena tempat tidurku tidak menggunakan ranjang, hanya sebuah kasur busa, maka Budi harus jongkok agar bisa menyentuh paha istriku dan karena itu posisi penisnya terjepit oleh celana jeans yang dia pakai hingga membuatnya merasa tidak nyaman.

Lalu dia kembali berdiri dan dengan satu gerakan melepaskan celana jeans sekaligus celana dalamnya hingga tubuh bagian bawahnya terbebas dari selembar benang pun dan hal itu dia lakukan tanpa meminta persetujuan dariku lagi. Kemudian dia kembali berjongkok disamping istriku,

tangan kanannya kini sudah berada tepat di atas paha mulus istriku dengan geraka perlahan dan hati – hati dia mulai mengelus paha mulus yang menantang itu, sementara tangan kirinya mengocok penis besar yang terlihat semakin mengeras.

Aku beberapa kali menelan ludah sendiri karena tenggorokan terasa kering melihat adegan erotis di hadapanku dimana temanku sedang berusaha mencari kenikmatan dari tubuh indah istriku, dan peniskupun terasa sudah sangat keras karena tak bisa kupungkiri birahiku perlahan bangkit dan ini terasa tidak wajar bagiku.

Mungkin merasa mendapat lampu hijau dari ku, Budi semakin tak terkendali dan kini tangannya mulai bergerak ke selangkangan istriku dan mengelus lembut gundukan vagina yang masih tertutup celana dalam hitam, sementar penisnya dengan sengaja digesekan di paha sebelah kiri istriku sehingga perlahan Budi mulai merangkak di atas tubuh istriku dan paha kiri istriku tepat di antara kedua kaki Budi.

Aku membiarkan saja ulah temanku karena ingin tau sejauh mana dia akan berbuat nekat. Tak kusadari tanganku kini sudah mengelus penisku sendiri karena melihat adegan yang begitu erotis terjadi di hadapanku, temanku Budi sedang mengelus-elus vagina istriku yang masih dibungkus celana dalam,

Sementara penis besarnya menggesek-gesek paha mulus istrku dan semakin lama Budipun semakin nekat karena kini bukan tangan yang memberikan rangsangan di vagina istriku tapi lidahnya sementara penisnya semakin menempel di paha mulus istriku. Mungkin karena hal itu istriku tiba-tiba saja bangun namun untuk beberapa saat dia terdiam mungkin sedang memulihkan kesadarannya.

Untuk mencegah hal buruk terjadi maka bergegas aku menghampiri isitirku dan menyuruh Budi mundur dari tubuh istriku, dan benar saja seketika istriku menjerit menyadari kehadiran Budi di sampingnya apalagi penis besar Budi berdiri tegak seolah menantang tepat di hadapannya.

“pa apa-apaan? ini kenapa …?” tiba-tiba saja ucapan istriku terhenti saat kedua matanya menatap lekat penis besar yang berdiri tegak di hadapannya, mulutnya menganga seakan begitu takjub menyaksikan penis yang ukurannya jauh lebih besar dari milik suaminya dan itu menjadi pengalaman pertamanya melihat penis lain selain milik aku suaminya.

“tenang mah kalau mamah teriak lagi nanti tetangga pada bangun, papa cuman pengen bantu si Budi, dia horny gara-gara pas ke kamar mandi dia ga sengaja ngeliat pose tidur mama yang sexy, ga apa-apakan ma…”

Aku berusaha meyakinkan istriku dengan berbagai macam cara namun istriku masih marah malah dia hendak beranjak ke ruangan tengah namun saat melewati Budi tiba-tiba saja Budi memegang tangannya

“mau ngapain lo Bud? jangan kurang ajar” istriku berusaha melepaskan genggaman tangan Budi
“van please tolongin dong, gua cuman pengen coli di depan lo doang ko lagian suami lo juga ga apa-apa please”

Budi Mengiba pada istriku namun entah kenapa penisnya masih saja berdiri tegak dan secara tidak sengaja menyentuh tangan istriku yang sedang dipegang oleh Budi

Tubuh istriku bergidik dan nafasnya semakin berat saat merasakan penis besar Budi menempel di tangannya. Istriku terdiam sesaat dan menoleh ke arahku dengan tatapan kesal ,

“ok coli doang kan ,jangan lama-lama “ dengan ketus dan terlihat masih kesal istriku mengabulkan keinginan temanku itu padahal tadi aku saja tidak berhasil merayunya.
“lo tiduran lagi dong dikasur biar enak gua colinya…”

Tanpa menjawab lagi istriku langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan dengan cuek dia membuka kakinya lebar-lebar seakan sengaja memamerkan vaginanya. Aku sempat bingung dengan ulah istriku itu apa mungkin itu cara dia menunjukan kekesalannya padaku, entahlah yang jelas apa yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaanku.

Budipun kembali melanjutkan aktifitas mengurut penisnya sendiri dihadapan istrku sementara pandangan istrku perlahan sayu dan matanya menatap lekat ke arah penis besar dan berurat yang terlihat memerah akibat gesekan tangan Budi.

“ko lama Bud ga keluar-keluar” dengan nada sinis kembali istriku memprotes
“makanya lo bantuin dong biar cepet…”

Perkataan Budi itu seolah sihir karena yang terjadi berikutnya istriku menanggalkan baju tidurnya tanpa meminta persetujuan dariku sehingga tubuhnya hanya ditutupi oleh celana dalam dan bh hitam yang hanya menutupi bagian terpentingnya saja.

Aku hanya mematung kaku di sudut ruangan melihat adegan erotis itu dimana temanku Budi dengan penuh nafsu mengocok penisnya sendiri di hadapan istriku sementara istriku tercinta yang nyaris telanjang sudah mulai meremas vaginanya sendiri yang masih terbungkus cd hitam dan adegan istriku itu sangat sexy dan menggairahkan seperti aktris bokep yang sedang onani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *