Thursday, December 26, 2024

Rekan Kerja yang Sedang Hamil Di Perkosa Lagi

Saya seorang pria yang sudah menikah dan bekerja di perusahaan swasta di Jakarta, sebuahhari ada seorang wanita di perubahan dari kantor cabang ke kantor pusat tempatku kerja. Namanya Farah, orangnya elok, kulitnya putih bersih, tinggi tubuh kurang lebih 165cm, berdada montok. Saya sukai curi-curi pandang untuk melihat kecantikan mukanya.
Awalannya saya tidak tahu jika dianya sedang hamil karena dianya sukai gunakan baju yang longgar-longgar, tetapi sehabis tahu jika dianya hamil saya tambah semangat untuk dekatinya, karena menurutku wanita hamil lebih jauh sexi.

Sehabis pendekatan nyaris satu bulan, saya membulatkan tekad untuk mengundang dianya untuk makan siang di Ancol, karena saya percaya Farah menyenangiku. Walau sebenarnya kantor tempat ku bekerja ada di wilayah Sudirman. Sehabis sampai, kuparkirkan mobil di tepi pantai, lantas kumulai aksiku. Kumulai dengan diskusi kecil lama-lama dudukku berubah dekatinya.
Kuusap rambutnya yang hitam tergerai, kulanjutkan dengan mengelus lehernya diapun pejamkan mata. Kuciumi pipinya yang lembut dianya masih tetap diam lantas saya coba melumat bibir merahnya secara halus. Farahpun memberi respon kecupanku. Lidahnya diputar-putar dalam mulutku. Selanjutnya tangan Farah mulai berani merangkul leherku.
Mulut kami sama-sama melumat mesra, nikmat sekali rasanya. Hari itu kami cuma berciuman saja, karena kami masih tetap sama-sama malu.
2 hari sehabis ketemu kusaksikan Farah sedang muram, lantas kucoba untuk menanyakan
“Kamu kog keliatannya muram ada Fa?” tanyaku.
“Saudaraku ada yang sakit dan diopname tetapi saya belum menengoknya karena suamiku repot terus” jawabannya sedih.
“Bagaimana jika tidak anter” tawarku.
“Betulan ingin nganterin aku…?” jawabannya.
“Iya benar, tetapi saya meminta bayaran lho..” godaku.
“Kog meminta bayaran sich” jawabannya dengan muka cemberut.
“Bayar saya dengan kecupan…hahahaha” kataku sekalian ketawa. Farahpun menyinyir dan mencubit lenganku.
Singkat kata sehabis usai mengantarkan Farah dari rumah sakit, saya nyetir mobil tanpa arah karena saya resah sekali, cocok stop lampu merah saya menanyakan pada Farah.
“Bayarannya ingin dibayarkan kapan nih Farah?” tanyaku.
“Kamu mintanya kapan” jawabannya singkat
“Ehmmm… kapan ya?
“Terserah kalian saja” jawabannya kembali.
Lampu lalu lintas sudah hijau kembali. Lantas kuarahkan mobilku ke wilayah MT.Haryono ke arah PN.
Cocok masuk pekarangan PN, kusaksikan muka Farah kelihat risau, kupegang tanganya dan saya menjelaskan
“Kamu mengapa kog keliatannya risau, jika Farah ragu kami pergi saja ya..” Farah Hanya menggelengkan kepalanya dan menjawab
“Tidak kog, saya gakpapa”
Sehabis memarkirkan mobil kami segera masuk ke dalam kamar. Dalam kamar saya segera merengkuhnya diapun membalasnya dekapanku selanjutnya bibir kami sama-sama berciuman, cukup lama kami berciuman dengan posisi berdiri. Tanganku mulai mengelus lehernya dan turun untuk meremas toketnya. Berasa padet sekali, bisa dibuktikan jika wanita sedang hamil, toketnya jadi padet dan montok sekali.
Lidahku juga tidak ingin diam kujilati dari telinganya dan lehernya. Sementara tanganku masih tetap meraba-raba dan meremas toket dan putingnya.
“Aaahhh…” desahnya.
Selanjutnya kugendong Farah dan kurebahkan pada tempat tidur, kulucuti bajunya, Farah berkesan pasrah.Sekarang tinggal BH dan CD yang masih tetap menempel di badan Farah. Berkesan perut Farah benar-benar sexi, umur kandungannya kurang lebih 6bulan. Kuciumi dan kujilati perutnya sekalian tanganku menelusup BH meremas dan memilin-milin putingnya.
Aku juga lanats melepaskan BH nya, (Edan montok sekali) ucapku dalam hati. Saya mulai menjilat-jilati putingnya yang sudah tegang sekali pertanda dianya sudah mulai terangsang. Tanganku merayap ke CDnya dan menggesek memeknya dengan jariku. Kenyataannya memeknya sudah basah oleh lender kepuasan. Napas Farah kedengar benar-benar mengincar.
“Sssttt…Oooohhh…aahhh…” desahnya meredam nikmat. Selanjutnya CDnya kutarik ke bawah, telihat memek montok yang banyak rambut cukup tebal.
Bacaan Seks Dewasa Rekan Kerja yang Sedang Hamil
Lidahkupun lalu bermain dengan memeknya. Kujiati bibir memeknya dan kujilati itilnya, baunya benar-benar wangi. Belum saya menyium wewangian ciri khas yang seperti ini, dan ada rasa gurih-gurihnya kembali. Lidahku terus menjilai itilnya, terkadang lidahku kumasukan ke sela memeknya, sekalian tanganku mengelus-elus perut hamilnya.
“Aahhh…sayang terus yank sedap niiihh…” desahnya, sekalian lidahku kumasukan mundur-maju ke sela memeknya.
“Sssttt…ooohhhh….” desahnya kembali
Farah terus terangsang, dianya menggenggam kepala dan meremas-remas rambutku karena sangat enaknya. Saya merasa napas Farah terus tersengal-sengal tidak teratur dan badannya mulai melafalkanng dan cengkeraman di memeknya terus kuat. Jilatanku dan sikatan lidahku terus kupercepat dan akhirnya…
“Aaaahhhhh….teruuusss sayang saya ingin keluaaarrrr….” jeritnya nikmat.
“Teriak saja Farah jangan ditahan suaranya, teriak yang kuat tidak bakal ada yang denger” kataku dan Farah mulai berteriak kuat.
“Ooohhh sayanaaang, akuu keluaaaarrr…..” jeritnya. Pada akhirnya Farah capai klimaks , kuhisap dan kutelan semua lendir kepuasan dari memek Farah.
Lantas kami berdua berangkulan dan kuciumi bibirnya sekalian kuelus-elus perut hamilnya dan Farah berbisik padaku,
“Kujiati tangkai penismu ya mas…”
“Lakukan sesukamu Farah” kataku. Selanjutnya dianya mulai menjilat-jilati kepala penisku sekalian mengocak tangkai penisku. Benar-benar sangat nikmat.
“aaahhh Farah sedap sekaliii” desahku. Tetapi lantas saya menggenggam kepalanya dan katakan
“Sudah sayang yang jilati penisku, jika nantinya crot dan masuk ke dalam mulutmu bagaimana?”
“Gakpapa mas, saya ingin merasakan pejuhmu.” Jawabannya. Sekalian menjilat-jilati tangkai penisku. Dan kata-kata itu terus membuatku bernafsu.
Pada akhirnya kuangkat kepalanya dan kulumat kembali bibir minimnya sekalian kurebahkan tubuhnya dalam posisi telentang. Kunaiki ia, kuarahkan tangkai penisku untuk tembus sela memeknya, dengan perlahan kumasukan tangkai penisku ke memeknya, masih tetap rapet nich… pikirku, walau sebenarnya Farah sudah mempunyai ank satu, tetapi mungkin anak yang pertama keluarnya dengan cesar, hingga memeknya masih tetap rapet. Seksi sekali badan Farah saat kusaksikan di atas dengan perut membusung seksi.
Dengan sedikit usaha pada akhirnya saya sukses membobol sela memeknya. Tanganya mengenggap kuat lenganku.
“Ooohhhh sayang ini kali saya punyamu” desah Farah.
Tangkai penisku terbenam semua di sela memeknya, Sedap sekali seperti ada yang mencengkeram kuat tangkai penisku, sampai saya mendesah kepuasan. Kusodok perlahan turun naik memek Farah, nikmat sich tetapi cukup menjejal perut buncitnya. Lantas saya minta Farah untuk mengganti posisi agar bebas pergerakan yang kami membuat.
“Berpindah posisi yok sayank agar lebih nikmat” ajakku.
Lantas kuangkat badan Farah utuk bertumpu di kepala kasur dan bawah pantatnya saya alasi bantal supaya semakin tinggi.
Sekalian saya ciumi bibirnya, kumasukan kembali tangkai penisku ke sela memeknya. Langsung “Sleeeep”
“Aaahhh lebih nikmat nih mas” ucapnya.
Saya rasakan begitu karena sudah tidak terhalang oleh perut buncitnya. Sehabis tangkai penisku masuk semua, saya biarkan beragam detik,
“Kog stop mengapa mas?’ tanyanya.
“Saya ingin nikmati rasa ini dahulu Farah” jawabku.
Sehabis beragam saat, saya mulai menggerakkan pinggul perlahan-lahan, mundur-maju dengan tempo yang teratur.
Lidahku menjilat puting susunya dan tanganku yang samping meremas-remas toketnya. Sela memeknya terasanya mencengkeram kuat tangkai penisku. Nikmat sekali dech rasanya nikmat sekali, saya wajib dapat ngatur napasku supaya saya tidak keluar dahulu.
Tidak lama badan Farahpun melafalkanng dan tanganya mencengkeram kuat lenganku pertanda dianya ingin klimaks yang ke-2 kalinya. Kupercepat sikatanku, terus cepat… aku juga merasa ingin keluar isi dalam penisku
“Aduuuh maass…aahhh…enak sekali maasss” desahnya manja.
“iya faa..saya rasakan faktor yang samaaaa” balasku sekalian terus menyikat memeknya.
Waktu saya merasa sudah ingin keluar lantas lidahku mengisap putingnya dan Farah mencengkeramku terus kuat.
“Oooohhh maaasss….saya keluaarrr lagiiii” jerit nikmat Farah.
“Saya Faraaahhh..aahhhh ” kataku sekalian memacu memeknya.
Pada akhirnya kami klimaks bersama, pejuhku menyemburkan di saat memeknya, menarik enaknya. Kulumat bibri Farah dengan gairahnya,dan kupeluk Farah. Lantas Farah menjelaskan padaku.
“Sumpah mas ni barusan nikmat sekali, terima kasih ya”
“Iya Farah saya rasakan nikmat yang teramat benar-benar” kataku.
Sehabis kami melepaskan capek, kamipun lalu mandi bersama. Kusabuni badannya secara halus dan wilayah yang paling lama kusabuni adalah perutnya. Kuelus halus, dengan pergerakan putar, kiri kanan, saya benar-benar menikmat kesannya. Simak juga: Bacaan Seks Janda Liar Beranak Satu
“Kamu sukai dengan perut hamilku ya…?”
“Iya, saya sukai sekali dengan wanita hamil” jawabku polos.
“Jika saya sudah melahirkan, apa kalian masih tetap senang dengan saya?” tanyanya.
Kujawab dengan senyum sekalian menyiumi bibirnya. Kubasuh badannya dan sehabis itu kukeringkan dengan handuk. Sehabis kami usai mandi lantas kami gunakan pakaian kembali dan kuajak dianya untuk kembali lagi ke kantor.
4x saya ngesek sama Farah, sampai kandungannya berusia 8 bulan. Dan sehabis Farah melahirkan, saya tidak sebelumnya sempat kembali ngesek sama Farah, tetapi jalinan kami masih tetap berjalan baik sampai sekarang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *