Sore itu, seorang Mahasiswi, murid kelasku, usianya sekitar 21-an diatas rata-rata usia mahasiswa di kelas-ku, memang salah satu mahasiswa bermasalah dengan nilainya,.. orang-nya cantik, cantik sekali memang, rasanya dia pun terlihat berbeda memiliki keistimewaan tertentu yang membuat seorang lelaki, bahkan seusia-ku ini masih menaruh minat padanya,..
Tubuhnya sintal proposional, memang lebih tinggi dari-ku yang hanya 164 cm ini, sore itu sekitar pukul 5 sore, suasana ruang dosen sudah sangat sepi, apalagi hari jum’at hanya sedikit dosen yang mengajar hingga sepetang ini pada hari itu, aku baru saja duduk di kursi-ku setelah mengambil air putih dari dispenser di sudut ruangan,.
Saat itulah Veronica, nama Mahasiswi itu datang menghampiriku, perlahan dia melangkah masuk, dengan senyuman lembut, rambut panjangnya yang berwarna coklat dikuncir, celana panjang jeans berwarna hitam ketat memperlihatkan pahanya yang berisi, bokongnya yang padat,..
Balutan kaus kuningnya, berdada rendah memperlihatkan payudaranya yang membusung, bahkan BH yang dikenakannya pun adalah Bra yang mengait dileher, hingga aku dapat dengan jelas melihat warna Bra-nya talinya berwarna merah, sedangkan Cup-nya sendiri berwarna Hitam, kutaksir ukurannya 36 B, terlihat dari balik kausnya yang berbahan tipis itu,..
Entah apa maksudnya, aku tak berusaha menerka, mungkin hanya berusaha memberikan sogokan, seperti beberapa mahasiswa lain yang datang beberapa hari kebelakang,.. Aku pun berusaha memasang tampang cuek, meski iman ini mulai terguncang,..
” Pak Agus,..” Suara lembut itu memanggil,..
” Ya,.. ” Kata-ku menjawab,..masih berusaha memberikan ekspresi datar,..
” Saya Veronica, murid BLK bapak… ” Memperkenalkan diri ” Boleh saya duduk ?? “
” Oh ya silahkan, Veronica dari kelas G ?? ” Aku pura-pura bertanya, meski sebagai lelaki tidak mungkin aku tak mengingat mahasiswi secantik Veronica
” Iya pak, saya mau minta bantuan pak,.. ” tampaknya dia sudah biasa berbuat seperti ini, hingga tak malu-malu lagi untuk mengajukan permintaan yang sebenarnya memalukan itu,..
” Oh, memang apa yang bisa saya bantu ? ” Aku pura-pura bertanya meski sudah bisa menerka keinginan-nya,..
” Nilai saya Pak, Cuma 24,..Saya mau lulus pak,.. ” Dia meminta lagi tanpa rasa malu
Wajahnya pun terlihat cuek, seolah tak bersalah,..
” Wah, jauh ya,..gimana mungkin kamu mengulang semester depan,.. ” ya memang itu yang bisa kulakukan, nilai itu terlalu jauh, dan tampanya sulit untuk dia bisa mengejar nilai di UAS, meski bukan hal yang tidak mungkin,
” Yah, bapak, masa gak bisaaa… ” Vero berkata Manja,..tubunnya dibusungkan seolah sengaja mendorong dada-nya lebih maju, menempel di meja kerja-ku,.. menapak diatas kaca bening diatas meja,..Dadanya terkesan lebih besar, tak hanya itu belahan dada-nya yang rendah membuat payudaranya sedikit terangkat keluar, belahan-nya menantang dalam jarak yang begitu dekat, darah tua ini mendidih,..entah apa, aku berusaha menerka maksud dari murid cantik-ku ini,..
” Bapak, tolongin saya ya pak,.. ” Suaranya sengaja dibuat demikian manja, manja membuat hati ini sedikit luluh, aku seorang manusia, seorang lelaki normal
” Eh, ehmmm.. “,” Mungkin kamu bisa, bisa kerjakan makalah bab 14 – 18 , saya akan maksimalkan nilai tugas-mu.. ” Aku berusaha untuk tidak menatap ke belahan dadanya itu,..
Aku yakin seyakin yakinnya, Vero bukan tak tahu aku mengintip, tapi dia seolah cuek-cuek saja, bahkan kesan yang diberikannya semakin disengaja,..Seraya berdiri,..
” Bapak, bapak bisa kan bikin cepet selesai ?? “, Dia berdiri menantang dihadapan-ku, tatapannya menggoda,.. ” Ayolah Pak,.. ” Katanya lagi sambil membuka jepitan rambutnya, rambut panjangnya terurai indah,..menambah kecantikan gadis muda ini,.
Jantungku berdegup kencang,
” Eh,.. apa maks..maksud kamu,.. ” Aku tahu, aku tahu maksudnya, aku bukan orang bodoh, tapi aku bukan orang yang ingin mengambil kesempatan, aku tahu di lingkungan kampus ini sudah biasa mahasiswi yang bisa dibilang ( maaf ) Jablay, dan bukan tak mungkin Veronica ini pun salah satu bagian komunitas tersebut,..
” Saya cuma mau lulus pak,.. ” Dia menjawab santai, duduk diatas meja-ku, saat berdiri tadi dia sempat berbalik, tubuhnya indah sempurna, matanya indah bokongnya pun demikan menggoda,.aku meneguk ludah dalam deru jantung dan desir darah yang membara,..
” Bapak,,,,, bapak tahukan musti bagaimana untuk membantu saya,.. ” Manja dia berkata,..tubuhnya menunduk, memeluk-ku dari belakang, menyela lewat bahu,..tangannya menempel didadaku, bersilang, kepalanya di tidurkan di bahu-ku, mesra, aku dapat merasakan hembusan nafas, tatapan matanya yang seolah menelanjangiku itu, mata berglayut manja memandang-ku, tiba-tiba Veronica mencium-ku,..
Memeluk-ku lebih erat, mencium pipi kiriku hangat, aku bahkan merasakan ciuman yang berbeda dari ciuman anak-anak-ku setiap ulangtahun-ku, bukan ciuman kasih sayang, tapi sebuah ciuman berbeda, mencium pipiku yang mulai berkerut dengan hangat, sentuhan lidahnya sesekali menyentuh kulit pipi-ku, darah tua ini tambah berdesir, makin menyerah akan kekalutan dosa birahi anak didik-ku,..
” Vero yakin, Bapak pasti bisa bantu Vero,.. ” Dia melepas pelukan dan menghentikan ciumannya,.Tuhan kufikir hanya ini saatnya bila aku ingin mengakhiri semua ini, mengakhiri dosa anak didik-ku,..
Vero melangkah perlahan , mendorong bangku-ku menjauh dari meja kerja-ku,.dia berdiri dihdapanku sekarang,..mulut orang tua ini tak sanggup berkata apa-apa lagi,..di depan kedua mataku, Vero menarik kemejanya, sekaligus menarik jepitan rambutnya, rambut panjang coklatnya terurai, menambah kesan kecantikan sensual gadis itu.
Tubuhnya yang putih indah itu, tak berbalut lagi dengan kaus tipis itu, payudaranya yang masih terlindung oleh Bra-nya yang mungkin hanya menutupi bagian putingnya saja, ya Cup-nya kecil sekali tak sepadan dengan dada-nya yang padat berisi itu,,..
Vero, menatap ku, dengan tatapan manja Khasnya,..
Menunduk lah gadis itu membuat payudaranya itu kian menantang-ku, menantang birahi-ku yang terus memuncak, mamancing birahi seorang lelaki tua,..jemari lentiknya bergerak ke perut, seolah sengaja belaiannya seolah penari erotis yang begitu memamerkan perut ratanya yang putih rata itu.