Dengan semangat kujilati terus Vaginanya hingga basah, selang 10 menit kemudian kuhentikan gerakan ku menjilati Vaginanya itu. Keringat dan desahan nafas Citra seakan berpacu, lalu kuarahkan batang Penisku ke lubang Vagina Citra. Lalu sesaat kusapu Vaginanya dengan lidahku,
“Aghhh…. geli bangett Ahhkkss… Ughhh….”, desahnya pelan.
“iyah enak Citt?”, tanyaku sambil kumasukan kepela kontolku lalu kukeluarkan
“kalau mau ditusuk buruan dik, soalnya kakak perawan”, aktanya
Lalu aku berusahan untuk menjebol memeknya kutekan pelan2 kedalam lalu kukeluarkan lalu kutekan lagi sampai jadi akhirnya masuk semua..
“Aahkkkkksss HHHHKKKKKKSSSS, pelan-pelan yah masukin kontolnya ke Vagina aku ”, pinta nya padaku.
“ Iya sayang”, jawabku singkat.
Sembari mengarahkan kepala Penisku yang bulat besar ke lubang Vaginanya, dengan perlahan kudorong Penisku. Sedikit demi sedikit, walaupun agak susah karena vagina masih perawan dan sempit sekali aku terus mencoba tanpa mengenal lelah,
“Aouw… sa.. sakit… Aghhh…Auow… pelan g”, ucap Citra sembari mencengkram sprey tempat tidur dan sedikit menutup bukaan pahanya.
“Aghhh… Tahan dulu ya Citra sayang” rayuku menenangkanya.Setelah bersusah payah, pada akhirnya, Zlebbbbbbbbbbb….. akhirnya batang Penisku amblas juga Masuk kedalam Vaginanya Citra
“Aowwwwwww… sakitttt… saaakit sekalliiii Bang… Huuu… huu… hu… ”, kata Citra sambil menggigit bibirnya.
Ketika itu kudiamkan batang Penisku sejenak didalam Vaginanya, ughhh… kuat sekali jepitan Vagina Citra, batinku. Lalu beberapa saat kemudian segera ku ayun perlahan Penisku maju mundur didalam liang Vagina Citra,
“Zlebb… Zlebb… Zlebb… ” , bunyi penisku yang sedang menyelami Vagina Citra.
Lama-kelamaan aku merasa mudah mengayun Penisku. Ketika itu Citra memejamkan mata seraya memeluk leherku erat. Dengan irama yang tetap santai ku ayun gerakan Penis ku maju mundur mencoblos Vaginanya,
“Aghhh… enak sekali Vagina kamu sayang… Oughhh… ”, bisikku penuh gairah di telinganya,
“Ssss… Aghhh… … pelan … aoww… Sss… ahhh” desah nikmat dan sakit menjadi satu.
Pada awalnya gerakan Citra kaku, namun lama-kelaman Citra mulai membalas goyangan pinggangku dengan goyangan sedikit memutar pinggul,
“Enak Citra, Aghhhh… terus goyang sayang ”, pintaku.
“Slebb… Sluppp… Plakkk… Plakkk… Plakkk… ”, bunyi gesekan Penis dengan Vagina semakin nyaring.
Dengan semangat, kurasakan tubuhku terbang melayang keenakan, lalu kupacu gerakan tusukan Penisku lebih cepat lagi. Saat itu Citra semakin mendesah dan terengah keenakan,
“ Aghhhh…. dikkk… enak deikkka… aa… aku mau pipis dikkkaghhh…” mulutnya mulai meracau sembari menggigit dadaku.
Rupanya Citra telah mencapai puncaknya, Vaginanya terasa sangat basah sekali hingga Penisku terasa saat menggelosor masuk ke Vaginanya. Tubuhnya Citra setelah itu lemas seperti tak bertulang.
aku terus mengocok lubang Vagina Citra. Dari lubang Vagina Citra tampak menetes darah bercampur cairan lengket. Akirnya tercapai juga keinginaku, sungguh puas aku mendapatkan keperawan Citra, kataku dalam hati. Lalu kucabut batang Penisku yang Masih keras dari lubang Vagina Citra yang sudah tidak perawan lagi karena aku.
Sementara itu Citra terkulai lemas dan wajahnya Masih tampak tegang, dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Hal itu membuat tubuh putihnya semakin terlihat menggairahkan saja. Batang Penisku yang mengkilat dikelilingi lendir kawin Citra, saat itu masih belum memuntahkan sperma juga, maka dari itu aku masih sangat bernafsu sekali,
“Citra sayang… akuu belum keluar nih, sekarang kamu uka mulut donk sayang… perintahku.
Tanpa menjawab Citra pun lalau membuka mulutnya, lalu aku mengarahkan batang Penisku ke dalam mulutnya. Pada awalanya Citra mau muntah saat Penisku Masuk kemulutnya yang mungil itu. Namun kemudian dia mulai terbisa mengocok dan mengulum Penisku,
“Aghhh… enak citt, sepong terus… Oughh… kamu mulai mahir deh, Ssss… Aghhh…”, desahku mulai merasa nikmat oleh kuluman Citra.
Secara konstan Citra pun terus mengkulum penisku dengan lembutnya. Tak lama setelah itu kurasakakan batang penisku berdenyut dan,
“Crottt… Crottt… Crottt… ”,
Akhirnya Penisku memuntahkan spermanya kedalam mulut Citra yang mungil itu, saking banyaknya spermaku yang keluar sampai-sampai mulut Citra yang mungil itu tidak mampu menampung spermaku.
Walaupun mulut Citra mungil, hampir setengah spermaku tertelan oleh Citra.
Cerita seks lain nya Klik link di bawah ini…
https://heylink.me/senisensual