Siang itu Anto berjalan kesebuah komplek perdagangan elektronik yang tak begitu jauh dari rumahnya dan berharap bisa mendapatkan pekerjaan disana. Saat sedang berjalan melewati deretan Ruko berlantai 4 yang semuanya menjual peralatan elektronik matanya tertuju pada sebuah tulisan besar didepan dinding toko tsb.
Beruntung ia melihat sebuah lowongan pekerjaan sebagai seorang pelayan toko elektronik ditempat tsb. Dengan perasaan senang maka ia pun segera menanyakan hal itu pada penjaga toko yang sedang berdiri didepan.
“Bang emang bener disini lagi butuh karyawan toko ? Tanya Anto
“Iya bener bang. Coba abang tanya langsung aja sama bos saya. Kata karyawan toko yang bernama Iwan tsb.
Anto segera menemui pemilik toko tsb yang merupakan seorang wanita muda keturunan cina yang cukup cantik dan modis.
“Permisi Cik. Nama saya anto. Katanya disini lagi butuh karyawan toko ya? Tanya Anto
“Iya sih. Memangnya kamu pernah kerja ditoko sebelumnya? Tanya Veni wanita pemilik toko tsb.
“Belum pernah cik. Tapi nanti saya bisa belajar kok. Kata Anto lagi.
Awalnya Veni agak ragu untuk menerima Anto bekerja ditokonya karena laki laki itu memang dari tampangnya terlihat kurang jujur dan agak urakan. Memang saat itu Anto hanya mengenakan kaos berwarna gelap bergambar tengkorak yang sudah lusuh dengan celana jeans bututnya yang agak dekil membuat penampilannya sangat tidak meyakinkan.
“Tenang aja cik. Walaupun penampilan saya kayak begini tapi saya orangnya jujur kok. Kata Anto berusaha meyakinkan pemilik toko tsb.
“Baiklah kamu saya terima bekerja. Kalau Soal gajinya kamu tidak keberatan kan ? terus terang itu udah gaji pasaran karyawan toko disini. Kata Veni.
“Kalau kamu bersedia besok kamu udah boleh bekerja disini dan jangan lupa kamu harus berpenampilan rapih dan bersih. Kata Veni lagi.
Karena Anto terus berusaha meyakinkan pemilik toko tsb akhirnya Veni pun bersedia menerimanya sebagai karyawannya untuk bekerja ditoko tsb. Walaupun mendapat gaji yang tidak seberapa namun Anto cukup senang karena ia telah memperoleh sebuah pekerjaan yang selama ini begitu sulit didapatkannya.
Keesokan harinya Anto bangun tidur lebih cepat dari biasanya karena ia begitu bersemangat untuk segera berangkat ke tempat kerjanya. Karena tak terbiasa mandi pagi maka Anto pun hanya sekedar mencuci mukanya baginya udara pagi hari begitu dingin hingga ia malas sekali untuk mandi pagi. Guna memperbaiki penampilannya maka ia pun mengaduk aduk lemari lalu diam diam menggunakan pakaian milik abangnya yang masih terlihat rapi.
“Hehe boleh juga nih kaos. Gua jadi kelihatan lebih ganteng !! Kata Anto sambil berdiri didepan cermin.
“Woii njing !! kenapa kaos gua lu pakai !! bentak abang anto yang bernama Jajang.
“Gua pinjem bentar buat kerja bang !! pelit amat sih lo !! jawab Anto.
“Emang taik lu !! Giliran pakai aja lu mau !! giliran nyucinya lu kagak mau. Kata Jajang dengan kesal.
“Udah lu tenang aja lah. Nanti juga bakal gua cuci sampe kinclong. Jawab Anto.
Anto segera berjalan keluar dari kamarnya lalu menyambar sebuah pisang goreng yang tersedia diatas piring diatas meja makan dan segera menelanya habis kemudian ia pun segera meneguk segelas kopi hitam yang juga berada diatas meja tsb.
“Woii bangsat pisang goreng ama kopi gua kenapa lu sikat !! kata Jajang
Melihat abangnya marah dan mengumpat dirinya maka ia pun segera pergi meninggalkan rumah sambil bersiul siul kegirangan.
“Sarapan pagi pisang goreng ama kopi memang paling nikmat !! kata Anto dalam hati.
Di hari pertama bekerja itu anto nampak bersemangat sekali sehingga ia datang paling awal ke toko tsb dimana toko toko yang lain belum ada yang buka. Setelah menunggu cukup lama akhirnya datanglah 3 orang temannya yang juga pekerja toko yang sama yaitu maman seorang pegawai toko yang bekerja merangkap sebagai sopir, Iwan yang badannya tinggi kurus dan satunya lagi pak kardi yang sudah berusia 57 tahun yang sudah bekerja disana selama lebih dari 25 tahun.
Pak kardi adalah salah satu karyawan paling lama yang bekerja pada toko elektronik tsb bahkan ia sudah bekerja sewaktu toko itu masih diurus oleh ibunya Veni. Karena usianya yang sudah tua dan kesehatannya yang kurang baik maka pengelolaan toko tsb pun diserahkan pada putri pertamanya yang bernama Veni.
Sebenarnya Veni termasuk istri yang cukup baik karena selain wajahnya yang cantik dan modis, ia juga rajin bekerja membantu suaminya mencari pendapatan tambahan dengan mengurus toko tsb. Namun sayang suaminya gemar sekali berjudi dan kerap ketahuan berselingkuh dengan beberapa wanita penghibur yang dikenalnya di sebuah klub malam. Hal tsb membuat hubungan mereka menjadi tidak harmonis dan kerap terjadi pertengkaran diantara mereka.
Didepan toko tsb ketiganya nampak asik berbincang bincang dan bercerita pengalaman masing masing sambil menunggu kedatangan majikan mereka.
“Wah dari jam berapa lu nunggu disni to ? Tanya Maman
“Gua sih dari jam setengah 7 udah sampai disini bang. Jawab Anto
“Hehe rajin bener lu. Toko disini rata rata semua bukanya diatas jam 9 pagi to. Kata Pak Kardi
“Biasalah kar. Namanya juga karyawan baru jadi masih semangat dia. Kata Maman.
Saat mereka sedang asik bersendau gurau lalu datanglah Veni dan mereka pun segera membuka Folding gate penutup depan toko dan segera merapikan barang barang yang ada disana.
“To daripada lu bengong mending lu nyapu dan ngepel lantai gih !! tuh liat lantainya udah berdebu. kata Pak Kardi
Sebagai karyawan senior ditoko tsb membuat Pak Kardi mendapat kepercayaan yang besar dari majikannya dan ia memang termasuk orang yang bisa diandalkan selama ini untuk membantu mengurus toko tsb. Pak Kardi ini termasuk orang yang kepo dan tak bisa diam dan selalu ada saja hal yang dikerjakannya disana dan ia paling tak suka melihat ada karyawan lain yang duduk bermalas malasan tanpa melakukan apapun.
Sikapnya yang sok mengatur itu kerap membuat kesal para karyawan toko lainnya hingga sering kali banyak karyawan toko yang memutuskan untuk berhenti kerja karena tidak suka dengan sifatnya yang seperti seorang bos.
Ternyata diam diam Pak Kardi ini mempunyai suatu skandal tersembunyi yang tak diketahui orang lain. Pasalnya dulu saat ibunya veni mengurus toko tsb pernah berselingkuh dengannya tanpa diketahui oleh siapapun.
Siang itu para pengunjung toko mulai terlihat ramai dan mereka pun sibuk melayani para pelanggan yang hendak membeli berbagai macam peralatan elektronik yang ada di toko tsb.
“Man nanti tolong kamu antar barang barang ini ke alamat yang sudah disiapkan itu ya. Kata Veni.
“Iya cik. Sekalian minta uang jalannya donk. Jawab Maman.
“Loh kan kemarin baru diisi penuh solarnya masa sekarang udah abis lagi sih. Kata Veni
“Namanya juga mobil dipakai jalan masa kagak mau abis cik. Jawab Maman dengan santainya.
Selain ikut menjaga toko maman juga sekaligus merangkap sebagai seorang sopir yang bertugas untuk mengantarkan berbagai macam barang elektronik kepada pembelinya. Namun maman seringkali bersikap nakal dengan menilep sebagian uang jalan setiap kali ada pengiriman sehingga Veni kerap merasa kesal dengan tingkahnya yang tak jujur tsb.
Maman memang sudah berpengalaman lama bekerja sebagai sopir diberbagai tempat dan ia benar benar sudah mengetahui seluk beluk dunia hitam para sopir dan berbagai cara mengelabui majikan mereka mulai dari membuat bon palsu hingga cerita cerita rekayasa lainnya.
“Wah bang Maman memang hebat punya banyak pengalaman. Gua mesti berguru nih. Hehe. Puji Anto.
“Makanya lo kalo kerja itu harus pinter pinter ngakalin majikan supaya ada uang lebih. Kalau makan gaji doank yang ga seberapa kapan bisa kaya nya luh To. Ujar Maman.
“iya bener juga sih bang. Tau sendiri kan gaji gua ditoko ga seberapa. Cuma abis buat makan ama ongkos aja. Kata Anto
Maman hanyalah seorang oknum sopir nakal dimasyarakat namun bukan berarti semua sopir berprilaku nakal dan tak jujur seperti itu pasalnya masih banyak diluar sana sopir yang cukup jujur dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
Malam itu saat sedang dirumah, Veni dan suaminya kembali terlibat percekcokan sengit karena suaminya telah beberapa hari tidak pulang kerumah. Semakin hari Veni semakin merasa kesal dan sering kali mencurahkan permasalahan rumah tangganya pada Pak Kardi yang memang sudah cukup dekat dengan Veni.
Semenjak masih kecil Veni memang sering diajak oleh ibunya ke toko tsb terutama sepulang dari sekolahnya sehingga ia sudah amat mengenal Pak kardi. Dulu setiap kali Veni kecil menangis laki laki tua itu selalu menghiburnya dan mengajaknya untuk pergi bermain.
Kini Ia telah tumbuh menjadi wanita dewasa diusianya yang ke 25 tahun ia harus menghadapi sebuah konflik rumah tangga yang cukup rumit dengan suaminya. Pak Kardi selalu dengan sabar mendengarkan curahan hati wanita tsb dan berusaha memberikan banyak nasehat padanya namun dibalik kebaikan hatinya rupanya diam diam Pak Kardi sangat tergiur dengan kecantikan Veni.
Dulu Pak Kardi memang telah berselingkuh dengan ibunya Veni secara diam diam namun semua itu terhenti semenjak wanita itu tak pernah lagi mengurus tokonya sehingga mereka menjadi jarang sekali bertemu.