Monday, December 23, 2024

Pemerkosaan Tante Cantik

Namaku Nelly. Usiaku sekitar 23 tahun. Aku sudah sudah menikah dengan suamiku yang kini berusia sekitar 25 tahun, dan kini aku termasuk ibu yang masih muda, dikaruniai seorang anak yang baru berusia 6 bulan yang kami beri nama Michel.

Mulai dari pacaran dan menikah sampai sekarang ini, suamiku sering pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Aku sendiri adalah wanita yang mendapat karunia wajah yang cantik, itu menurut teman temanku. Aku memiliki rambut yang lurus dan panjang sampai sebahu. Tubuhku telah kembali ramping lagi dan indah seperti pujian suamiku, kendatipun aku baru melahirkan setengah tahun yang lalu.

Kelihatanya hal itu karena aku rajin mengikuti olahraga senam aerobik, dan memang aku mengontrol pola makan supaya badanku tak semakin melar, dan aku sedikit banyak bangga sekali karenanya. Aku sendiri tak bekerja diluar, dikarenakan suamiku memiliki nafkah yang lebih dari lumayan. Dan memang suamiku kepingin aku menjadi ibu rumah tangga yg baik saja, hanya tinggal di rumah buat rawat anak kami dg baik.

Suamiku memang lelaki perkasa diatas ranjang, dan aku sungguh menikmati sekali kehidupan sex dengan suamiku karena barang gede suamiku. Kini kalau suamiku tak ada dirumah, aku hanya berdua sama anakku sendiri, juga pembantu kami yang kupanggil bi Iyem, satpam kami yang bernama Angga, dan tukang kebun kami yang bernama pak marno, dan juga sopir kami yang bernama anton. Di usiaku yang sekarang ini, nafsu sex tentu sedang tinggi sekali.

Ditinggal seorang suamiku bekerja seperti ini, kadang terlintas aku amat merindukan bermain cinta dengan nya. Demikian sekilas akan keadaanku serta keluargaku.Pada Siangsabtu itu, aku menerima telepon dan aku terkejut dengan berita yang aneh sekali. Aku dapatkan hadiah suatu mobil lewat undian sebuah produk. Dan seingat aku, aku tak pernah mengikuti prosedur undian seperti demikian.

Dg santainya aku coba berkata, “Pak, terserah bapak mau bicara apa, namun saya tidak akan pernah mentransfer uang sepeserpun untuk pajak atau yang lain”.Dan orang itu berkata blablabla… panjang lebar, “Ibu Nelly, kami maklumi jika ibu berhati hati, memang kami tidak memungut iaya sepeserpun, hal ini dikarenakan semuah pajak hadiah di tanggung oleh pihak kami. Kami akan mengantarkan langsung hadiahnya kerumah ibu sekitar 1 jam lagi.

Gratis ibu, tak sepeserpun dipungut biaya apapun. Ibu bisa mencoba nya, bilamana ternyata mobil nya bermasalah kami segera akan mengganti dengan yang anyar langsung. Tapi hal tersebut tidak akan terjadi sama ibu, mengapa demikian di karenakan kami telah coba pemeriksaan terhadap mobil ini”.

Mendengar hal seperti demikian ini, aku hanya bisa mengangkat bahu terus berkata, “Ya. . . terserah bapaknya sajalah. Maaf, dg bapak siapa saya bicara ?”.Dan orang itu menjawab, “Dengan bapak Dian, Ibu boleh langsung saja hubungi kantor dinomer kantor kami di ******. Aku mengiyakanya saja dan kemudian memutus pembicaraan tadi. didalam hatiku merasa aneh jg, namun ya kalau gratis, ngk ada salahnya juga?

Kulihat waktu ini adalah perkiraan jam 1 siang. Baru saja selesai makan siang aku menyusui dan menidurkan anakku, agar kelak nanti ketika aku pergi aku tidak lagi begitu kuatir. Dan memang selang waktu 1jam kemudian aku dengar bel yang berbunyi, lalu ketika aku keluar membuka pintu rumah, aku melihat suatu mobil Kijang Innova keluaran paling terbaru, dengan cat yang mulus serta kinclong. Dibelakangnya ada sebuah mobil Kijang. Mungkin untuk mereka yang antar mobilku ini pulang nantinya.

Aku amat sangat terkejut, berarti mungkin ini benar aku dapat hadiah mobil. Seseorang turun dari mobil pickupnya didepan rumah, sementara orang yg sudah berdiri didepan pintu rumah menyapa aku. “dengan Bu Nelly? Saya Anto”, kata orang yg bernama Anto itu sambil mengulurkan tangan nya.
Aku menjabat tangan nya dengan sedikit perasaan ragu dan menjawab “Nelly”.

Orang tersebut memang penampilannya rapi. akan tetapi wajahnya agak seram. Aku mencoba menghilangkan semua pikiran negatifku. Dan kemudian temanya yg tampangya cukup lumayan, yang juga berwajah biasa biasa, menjabat tangan aku.
“Seto”, katanya. Aku berjabat tangan dan menjawab, “Nelly”.

Sehabis acara kenalan yang menurutku hanya formalitas kami saja, kami duduk diteras rumah, serta aku juga di sodori formulir yang aku baca dibagian awal dan penutupnya saja, untuk memastikanya saja aku tak keluar uang apapun untuk mendapatkan hadiah tersebut. Lalu Anto mengajak untuk coba mobil itu, hal itu dikarenakan nantinya aku harus mengisi formulir buat memberikan ‘penilaian’ tentang perihal mobil itu, sebelum acara serah terima surat kendaraan dilakukan Aku setuju” saja.

aku menerima kunci mobil itu dr Anto. Aku masuk kedalam mobil tersebut, joknya masih terbungkus plastik semuanya, serta untuk baunya jg khas mobil baru. Dan dg didampingi mereka, dan lalu aku mulai mencoba mobil tersebut.Semua baik saja, sampai tiba tiba disebuah gang yang sepi sekali didekat rumah.

Anto yang duduk dikursi depan menarik handbrake. Aku sangatlah terkejut sekali, sampai abaikan menginjak pedal kopling dan mesin mobil ini mati. Aku menoleh kepada kebelakang mobil, tapi belum sempat aku tanya, dari belakang aku dibekap, oleh Seto tentunya.

Kurasakan sebuah aroma yang menyengat, dan tidak lama kemudian semuanya terasa gelap mataku. Perlahan lahan aku mulai tersadar. Aku mengeluh perlahan, waktu itu aku tidaklah sanggup menggerakkan kedua tanganku yang terlentang.

Sakit rasanya, Dan Aku coba mengerti apa yang sudah terjadi. Ternyata kedua pergelangan tanganku yg terlentang ini, terikat sangat erat pada semacam pilar diruangan. Sedangkan aku sendiri sudah terbaring di atas matras. yg membuatku tercekat, aku sudah bugil. kedua Kakiku memang masih bebas, tapi apa arti semua ini? Aku kini sudah tak berdaya dg tangan yang terpasung dengan di bulat tali.

Aku pejamkan mata dan menggigit bibir, tak sanggup bayangkan apa yang akan terjadi padaku. Aku mulai menyesali kebodohan ku tadi, mengapa bisa terjebak dg iming iming hadiah mobil.

Tiba tiba pintu diruangan ini terbuka, lalu dibukanya dan masuk seseorang yang membuatku ternganga tidak percaya pada pengelihatanku sewaktu itu.
“ Arman? ”, seruku tidak percaya akan ini yg terjadi.
“Halo bu Nelly… lama tak jumpa… yaa… bagaimana kabar nya?”, kata Arman dengan senyum yang buat hatiku dingin seperti di siram dengn air es. Aku takut sekali saat itu.

“Arman… apa yang kamu lakukan sekarang? Ingatlah Arman, aku ini kakak iparmu. Tolong lepas kan aku dari ikatan ini..”, aku mencoba menyadarkan Arman walaupun aku tahu ini mungkin sekali merupakan sebuah hal yang sia”.

Memang Aku sudah tahu Arman memang menginginkan aku sejak aku di kenalkan Albert pada keluarga nya. Arman adalah salah satu dari adik Albert yang kini berusia 23 tahun. Wajahnya memang cukuplah menarik tampan buat aku.

Dan sejak itu mengenalku, ia sudah beberapa kali mencoba untuk mendekatiku, tapi tentu saja aku tak pernah sekalipun memberinya respon. Suatu ketika aku berkunjung ke rumah Albert saat itu dia masih tinggal bersama keluarga nya, Arman nekat sekali dan nyaris hampir saja berhasil memperkosa aku saat itu.

Untungnya saja sewaktu itu kepulangan Albert menyelamatkan u, dan semenjak saat itu aku tahu aku harus menghindari arman. Tapi kini aku sudah jatuh kedalam tangannya. Mendengar kata”ku, Arman hanya tertawa saja. dia mendekatiku dan ‘krek…’. Arman merenggut braku hingga tali talinya terputus.

“Aduh. . . . ”, aku mengeluh kesakitan, sedikit sakit bagian tubuhku yang tertekan tali braku saat ditarik Arman. Aku memejamkan kedua mataku, malu sekali rasanya payudaraku terlihat oleh laki” selain selain suami ku.

“Nelly… Nelly… kamu pikir aku segoblok itu sudah bersusah menjebakmu seperti ini dan akan melepaskan kamu begitu saja ? Haha . . . aku tidak gila, Nelly”, kata Arman sambil menyeringai mengeri kan saat aku menatap nya dengan marah bercampur rasa ketakutan.”

“Arman, kamu memang gila… lepaskan aku ! ! ”, aku mulai panik sekali serta membentak nya.
Lalu Arman dengan merenggut robek celana dalam ku, hingga kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai pakaian.

Aku menjerit kecil. sekarang ini aku cuman bisa memandangi Arman dengan jantung berdebar ketika ia telah melucuti pakaiannya sendiri. Sesekali aku mencoba berontak kepada arman, namun tidak ada hasil sama sekali sebab aku benar” ngak bisa gerakkan ke2 tanganku yang terentang lebar. Aku tahu, nasib yang buruk segera menimpaku, dan perlahan aku menangis.

“Lho kak kok nangis sih ? Tenang saja, sebentar lagi kakak juga akan keenakan kok”, ejek Arman yg sudah bersiap diselangkanganku.

Aku semakin ngeri melihatnya, dengan suara gemetar aku memohon, “Arman, tolonglah kakak jangan macam” sama aku ini aku kakakmu iparmu… masa kamu tega sekali berbuat begini padaku…”. Arman tertawa dan berkata dengan suara kasar, “Diam Nelly. Kamu sudah merendahkanku selama ini. Kamu selalu menolakku. Kamu tidak pernah sekali menghargai aku”.

Aku memang sadar kalau aku memang sering menjaga jarak dengannya, karena aku merasa ia berbahaya. Dan sekarang memang semuanya terbukti kan? ” Cerita Pemerkosaan “Dan sambil merenggangkan kedua pahaku ngangkang, Arman melanjutkan, “Kamu tidak pernah mau aku ajak pergi makan berdua. Kamu anggap aku tidaklah layak pergi berdampingan bersamamu. Benar” perempuan sombong ! Karena itu smua sekarang rasakan pembalasan ku!”.

Arman menempel kan kepala penis nya ke bibir liang vagina ku. Aku makin menjadi panik dan coba berusaha menggerakkan pinggulku menghindari hunjaman barang gede Arman saat Arman mulai memajukan pinggul dia.

Berhasil, barang gede dia tak sampai melesak masuk menerobos liang vagina ku.Tapi rupanya dia marah dengan tingkahku, ia menamparku keras, sampai sampai aku mengaduh, menangis kesakitan. “Jangan coba” lagi Nelly, atau setelah aku kamu akan kuberikan pada dua temanku didepan itu!”, ancam Arman nada suara yang galak. Melihat dia begitu aku langsung pasrah saja, disela tangisanku, aku hanya bisa merintih, “ Kau gila. . .Arman ”.

Arman hanya tertawa dan aku bisa membiarkan kepala barang gede Arman menemukan bibir liang vagina ku, dan sesaat kemudian aku jadi mengerang sakit saat liang vagina ku tertembus batang barang gede Arman. Aku mulai menangis saat dia memompa liang vagina ku. meskipun aku sudah pernah punya anak, tapi berkat senam serta ramuan khusus, liang vagina ku kembali sempit. ”

Konsekuensi nya, kini aku merasa kesakitan karna liang vagina ku dipompa barang gede Arman. Aku memalingkan wajahku agak tidak lihat wajah Arman yang kesenangan karena berhasil menjamah tubuhku yang montok dan vagina sempit ku.

Ia meremas kedua payudara montok ku dengan gemas, seolah dia melampiaskan segala nafsu nya yang tak kesampaian untuk menikmati tubuhku sejak dahulu. Sedangkan aku sendiri hanya bisa terus menggeliat kesakitan menikmati barang gede arman. “Nelly vagina kamu legit rapet banget”, erang Arman dengan tatapan penuh gairahnya barang masuk vagina ku.

Rasanya aku ingin menampar nya, tapi kedua tanganku tidak mampu kugerakkan. Aku hanya bisa merelakan liang vagina sempet ku ditembusi barang gede oleh laki laki yang harusnya memperlakukanku sebagai kakak ipar nya. Tapi Arman memang sudah kesetanan, dia mulai mencumbui ku dengan sangat buas sekali. Bibirku dilumat nya dg ganas, sementara kedua payudara montokku diremas nya dengan kuat.

Perlahan aku mulai terangsang menikmati barang gede adik ipar ku ini, rasa terhina karena diperkosa mulai berganti dg rasa nikmat yang melanda selangkangan ku dan juga sekujur tubuhku. Rupanya vagina sempit ku sudah mampu beradaptasi dengan ukuran barang gede Arman yg tadinya terasa sangat menyiksaku.

Aku malu sekali, ingin rasanya aku menyembunyi kan wajahku yang terasa panas ini. Tapi tentu saja hal itu tidak mungkin bisa kulakukan, maka aku hanya dapat pasrah namun mati matian berusaha menahan diri supaya agar tidak kelihatan menikmati barang gede arman.

Tapi sayang, tubuhku terlalu jujur dengan perlahan tanpa mampu kucegah, pinggangku terangkat saat aku menahan nikmatnya barang gede arman itu yang luar biasa. Kurasakan barang Arman melesak begitu dalam ketika ia menghunjamkan kuat kuat kedalam liang vagina sempit ku, membuatku menggeliat keenakan seperti cacing kepanasan.

Arman tertawa sinis dan mulai menghinaku “Ternyata kamu menikmati barang gede ku juga yaa Nelly. Makanya kamu jadi cewek jangan sok kalau sudah vagina dimasukin barang gede gini, toh kamu keenakan juga..”.

Sambil menghinaku Arman terus memompa liang vagina sempit ku dengan buasnya. Aku sudah tidak tahu apalagi yang harus kulakukan saat itu, karena perlahan tapi pasti aku sedang diantar menuju orgasm.
“Armann…. oohh… sudaah… ampnuhhhh”, aku mulai mendesah dan melenguh kenikmatan.

Tunjukan keberuntunganmu dengan bermain PokerQQ, Raih uang sebanyak-banyaknya

“ Kenapa Nel ? Enak ya? ”, ejek Arman dan malah makin gencar memompa liang vagina sempit ku.
“Kamu..” aku tak lagi bisa menjawab, tubuhku menggigil, selangkanganku serasa akan meledak.

Aku terus mengerang merintih dan melenguh, sampai akhirnya aku orgasme hebat, kepalaku terlempar ke sana kemari karena aku menggelepar dihantam badai orgasm.

“Oh ternyata kamu cantik sekali kalau seperti ini”, desah Arman yang menunjuk kan tanda” akan orgasm yang sangat dahsyat, sementara aku sendiri sedang menderita dalam kenikmatan orgasm yg amat berkepanjangan ini, dan nikmat nya selangkanganku yang terus dipompa Arman semakin menjadi.

Namun rasa ngilu mulai menghampiri liang vagina ku, dan makin lama rasa itu makin menderaku liang vagina ku. Aku sudah tidak kuat lagi arman, dan berteriak “Armaaan… aaah… hentikaan… amppuuun…”. Dia benar” pria perkasa seperti suamiku yang kuat dan barang gede, hanya saja suamiku bisa lebih pengertian, membiarkan aku beristirahat kala aku mengalami orgasme. Sedangkan Arman sama sekali tak memperdulikan keadaan ku, dia hanya mencari kenikmatan nya sendiri.

Aku makin menderita dalam kenikmatan ini, rasanya tulang tulang ini terlepas semua dari sambungan nya, sementara tubuhku meliuk liuk dan menggelepar terhempas badai orgasme yg terus menerus mengeliat. Entahlah cairan cintaku sudah membanjir berapa banyak yang keluar, aku mulai pening dan tak lagi mampu mengerang lagi. Dengan kejam Arman terus memompa liang vagina ku, sampai akhir nya ruangan ini rasanya berputar, semua nya gelap.

Ketika aku mulai bangun dari tidurku, kurasakan ada lagi perasaan kedua puting payudara ku seperti ada yang mengulum dan menyedoti dengan kuatnya. Vagina ku masih terasa sedikit sakit, tapi sudah tak lagi terasa sesak, yang punya arti Arman sudah selesai memompa liang vagina ku.

Becek sekali rasanya liang vagina ku, aku tahu si brengsek ini pasti mengeluarkan spermanya didalam sana. Untungnya saja aku telah fase dalam masa tidak subur, jadi aku tak perlu takut hamil karena pemerkosaan ini.

Tapi kini aku sudah sadar, ada dua orang sekaligus yang mengulum puting payudara montokku, yang berarti ada seseorang selain Arman. Dan aku mulai mengenali mereka ber2 ini, bahkan Arman bukan salah satu dari mereka. Ternyata Anto dan Seto yang kini sedang menyusu pada kedua payudaraku. “Jangaaaan”, aku menjerit keras.

Aku tidaklah lagi bisa berbuat apapun lagi”, kedua tanganku yg terentang ini tak lagi bisa kugerakkan sedikitpun, sementara mereka ber2 dg santai meneruskan perbuatan mereka.“Lepaskan aku… Armaaan kamu emang bajingan…”, aku mengumpat dalam keputus asaanku. Dan kudengar tawa yang membuatku merinding ketakutan.

Kemudian aku melihat Arman masuk, dan memegang handycamnya. dan dIa merekamku ! Merekamku yang sedang pasrah tak lagi berdaya saat kedua puting susuku disedot oleh kedua kacungnya. “Biadab kamu Arman… Kamu kan sudah janji.”, aku langsung terdiam. Bajingan ini memang tak pernah berjanji apa”

“Kenapa Nelly? Kok diam ? Apa aku salah ? Aku memang tak pernah berjanji kalau kamu tidak akan kuberikan pada mereka bukan ? Haha haa…”, Arman tertawa dengan memuakkan.Aku hanya bisa menangis. Habislah aku sekarang ini, aku sudah dalam cengkeraman si Arman sepenuhnya.

Entah seperti apa nasibku di hari hari berikutnya lagi. Sementara kedua kacung Arman ini tertawa senang dengan adegan gangbang, dan mereka kembali menghisap dengan ganasnya kedua puting susuku dengan bersemangat sekali, tak lupa tentunya mereka juga meremasi payudaraku. Beberapa saat kemudian,dengan gaya yang menjijikkan buatku, mereka membuka mulut mereka yang penuh air susuku ke arah kamera.“Wow.. air susu Nelly ”, kata Arman sambil menyorot mulut kedua kacung nya.

Kedua pria itu menelan air susuku. “Bagaimana rasanya Anto bilangnya ? Seto? Enak tidak?”, tanya Arman penasaran.
“nikmat dan legit banget bos, susu amoy gini”, kata Anto.
“Lebih enak dari susu apa aja”, sambung Seto.

Memang Kurang ajar sekali mereka, Dan Arman terlihat penasaran, lalu ia menaruh handycam nya.
“Aku juga ingin mencoba”, gumannya.

Ia mendekati payudaraku, dan setelah mereka memberikan beberapa jilatan yang membuatku mau tak mau aku merasa terangsang, tiba” dia sudah menghisap puting payudaraku. Beberapa sedotan dilakukann ya, sementara aku hanya bisa mendesah keenakan.

“Bos, susunya diremas”, kata Anto. ”
“Bisa tambah buanyak sekali keluarnya”, Seto menyambung.

Maka Arman menyedot puting payudara sambil meremasi payudaraku dengan ganasnya. Aku sedikit menggeliat kesakitan. dIa terus melakukan nya sampai puas, sementara aku cuman bisa menggigil menahan kenikmatan barang mereka.

“ Susu yang enak, Nelly ”, kata Arman dg nada puas.
“Nanti aku minta tambah lagi”, sambungnya sambil balik lagi mengambil handycamnya.
“Lanjutkan”, perintah Arman ke Anto dan Seto.

Mereka ber2 yang sudah melepaskan semua baju mereka hingga telanjang bulat selagi menunggu Arman mencicipi menghisap bagian puting susu ku. Mereka tentu saja kembali mengerubutiku dengan kesenangan. Handycam itu balik lagi merekamku. Kini Anto dan Seto hendak memuaskan diri mereka sendiri, bisa terlihat dari mereka kocok barang mereka sendiri untuk makin menegangkan ereksi barang mereka.

Melihat ukuran barang mereka berdua ini, aku semakin takut melihatnya. Baik panjang maupun diameter nya semuanya lebih dari ukuran barang Arman. Aku bergerak dengan mematikan semua perasaanku. Kini aku di jamahi oleh 2 kacung Arman. Kedua selengkanganku dilebarkan Anto. Aku masih terlalu lemas buat mencoba menghindar.

Akibatnya…., bless… kembali liang vagina dimasukin barang gede lagi.

Aku menggigit bibir dan menahan smua perasaan malu dan sakit ini, air mata ku terus mengalir. Handycam yang dipegang Arman terus menerus menyorot ke arah vagina ku yang sedang dipompa oleh Anto. Muka ku rasanya panas sekali membayang kan aku sedang membintangi film porno amatir.

Dengan perlahan Arman mengarahkan sorotan handycamnya kearah tubuhku dibagian atas, dan sempat diam agak lama ketika menyorot kedua payudara ku. Seto sempat meremasi kedua payudaraku serta semua itu di sorot oleh Arman. Sementara itu tubuhku harus terus terusan menggeliat karna menerima rangsangan dua orang sekaligus ( di gangbang ).

Liang vagina ku dipompa dengan gencar oleh Anto sementara kedua payudaraku diremas dg buasnya oleh Seto. Aku sendiri antara mendesah keenakan dan merintih kesakitan. Liang vaginaku masih belum bisa beradaptasi sepenuhnya dengan ukuran barang GEDE Anto, tapi sudah mendatangkan nikmatnya yang membuat ku serasa melayang tinggi.

“Sudah… hentikaan…”, aku mengerang, mulai mengerang, karna kurasakan liang vagina dimasukin barang gede lagi.
Anto sendiri kelihatannya sudah akan berejakulasi, tubuhnya bergetar hebat sekali saat menyodok vaginaku, dan tak lama kemudian ia mengerang panjang dan meneriakkan namaku, “Ooouuuhhh… bu Nellyyy…”.

Tubuhnya berkelojotan diatasku, dan kurasakan penisnya berdenyut keras sekali didalam sana. Beberapa semprotan sperma hangat kurasakan membasahi liang vaginaku, dan Arman segera bergerak ketempat yg bagus untuk menyorotan handy camnya kearah vaginaku.

Kurasakan Anto mencabut barangnya perlahan, lalu Arman terus menyorot daerah vaginaku, aku malu kali. Gejolak yang sempat membuat ku hampir orgasme kini mereda. Tapi gila sekali, Seto langsung bersiap menggilirku, dia sudah mengarahkan barang nya ke liang vaginaku.

Aku memang tak lagi bisa apa apa, hanya bisa menggigit bibir saat kurasakan liang vaginaku ter tusuk oleh penis nya Seto. Hanya saja sekarang rasanya tak lagi begitu sakit, dan setelah beberapa genjotan, Arman menyorot mukaku, karena si Anto sudah menempelkan penisnya ke mulutku. “Nelly, ayooo kulum”, perintah Arman.

Aku hanya bisa menurut mereka, toh aku sudah tak lagi ada gunanya lagi membantah. Dari pada aku mendapat tamparan atau siksaan yang lain, aku lebih baik mengikuti kemauan mereka. Perlahan kubuka mulut ku, dan barang Anto yg masih belepotan sperma, cairan cintaku, menerjang masuk ke dalam mulut.

Rasanya amis, asin, membuatku ingin muntah. Akan tetapi aku berusaha tak lagi memikirkan rasanya, dan ingin cepat menyelesai kan tugasku. Aku terus mengulum barang si Anto ini, kubersihkan cepat cepat dan kutelan semua sisa sperma nya dan cairan cintaku sendiri. Anto yg sudah tak lagi tertahan lagi mengerang panjang dan menarik barangnya dari mulutku.

Penderitaanku belum selesai.

“Buka mulutmu, Nelly”, perintah Arman sambil menyorot kan handycamnya ke mulut ku.
“Perlahan!”, perintah nya lagi. Aku mulai membuka mulutku dengan perlahan, dan Arman terus menyorot mulutku.
“Bagus”, katanya dengan puas.

Aku malu sekali, pasti aku terlihat layak nya seorang wanita nakal didalam handycam itu. Tak lama kemudian tubuh ku terguncang habis, rupanya Seto mulai menikmati liang vagina ku.

Dengan bersemangat ia menggenjot liang vagina ku, sementara aku tidak lagi tahu bagaimana sekarang raut wajah ku saat menahan malu dan nikmat dan disorot dg handycam milik Arman. Panas sekali wajah ku terasa, untungya Arman kemudian ganti menyorot tubuhku bagian vagina ku yang basah. Kini aku tinggal memusatkan perhatian ku pada Seto.

”Diam” aku melakukan gerakan menahan buang air kecil, sambil berpura-pura merintih keenakan, agar Seto cepat keluar dan semua ini segera berakhir. Sesuai harapan ku, tak lama kemudian si Seto yang terangsang habis, melolong lolong dan meneriak kan namaku.

“Aaaaarrrhh… Nellyyyyy…”, jerit nya dan kemudian ia menarik penisnya, tentu saja setelah di dalam sana liang vaginaku dibasahi lahar panasnya. Arman dengan giat terus menyorot liang vagina ku yang tentunya tak lagi mampu menampung sperma ke2 pemerkosaaan yang kualami.

Jari tangan nya ditusukkan ke liang vaginaku mengorek sisa sperma Anto, Seto. Seto sendiri segera beranjak ke arah wajahku, aku tahu dia mau menagih jatah lagi oral dariku jg. Seperti tadi, Arman yang buru buru mengarahkan handy camnya ke wajah ku memberikan instruksi instruksi padaku hingga membuat ku kembali terlihat seperti pelacur. Tapi aku hanya bisa menuruti, walaupun dengan hati sedih. Sehabis semua itu selesai, Arman mematikan handy camnya.

“Arman, sudah cukup lepaskan, tolong”, aku memohon.
Tapi Arman tidaklah mengubris sedikitpun juga, malah ia dengan bernafsu melihat kearah payudaraku.
Aku langsung tersadar lalu teringat keinginan Arman tadi, yaitu ingin merasakan air susu ku lagi.

Dan memang benar, Arman segera melumat puting susu ku, mengenyot susuku sepuas puasnya. Aku mendesah mengerang keenakan, memang rasanya nikmat ketika puting ku di jilat arman dan itu amat merangsangku. Aku nikmati dan menggigit bibir, apalagi Anto ikutan yang sama pada puting payudara yang sebelah. Kini 2 orang tersebut memainkan kedua putingku pada kedua payudara layanya seperti bayi, dan aku hanya bisa memejamkan mata dan menikmati mereka memainkan kedua putingku.

Aku melamun kan suami ku… maafkanlah aku sayang… aku bahkan sempat orgasme ketika di perkosa adikmu.

Tak terasa sampai si Seto juga sudah puas memainkan putingku, dan akhirnya ikatan ku dilepaskan. Lega rasa nya, meskipun terasa sakit pada bekas ikatan dikedua pergelangan tanganku.

Aku duduk dan mengurut kedua pergelangan tangan aku, dan aku melihatnya Arman dengan rasa benci sekaligus takut, karna dengan rekaman handy cam itu, dia pasti akan menggunakan nya untuk mengancam ku agar menurutinya kelak kalau dia menginginkan tubuhku lagi. dIa tersenyum dg penuh kepuasan bersama dua kacungnya itu asyik melihat hasil rekaman film porno yg mereka buat tadi.

Aku amat malu sekali, dan aku mencari cari pakaian luar ku yang ternyata berserakan tak jauh dari tempat aku di gangbang 3 pria tadi.
“ Sudah puaskan kalian menghujam aku ? ”, bentakku dengan jengkel dan menahan tangis.

Aku memakai pakaian ku tanpa bra, celana dalam. Ke2nya memang sudah tidak lagi bisa aku pakai karena tadi di renggut paksa dari tubuhku hingga tersobek. Mereka tertawa kadang beberapa saat lama nya mereka menonton rekaman pemerkosaan diriku tadi, kemudian Arman mematikan handycam yang dibawanya. Ia menghampiriku dan tiba tiba melumat bibirku. Aku menarik wajah ku kebelakang untuk melepaskan diri dari ciumannya, selanjutnya aku menampar nya, keras.

“Bajingan kamu ya Arman! Kamu sungguh sangat tega sekali sama kakak ipar mu… sekarang antarkan aku pulang!”, kata ku lirih menangis.

Arman mengelus pipi nya yang baru kutampar keras dan memandangku dengan wajah yg aneh. Aku bergidik di tatap oleh Arman seperti itu. kemudian Arman melangkah kearah luar di ikuti oleh kedua kacung nya. Aku ikuti mereka, dan dg tegang aku masuk ke dalam mobil pembawa mala petaka itu. Aku duduk dikursi penumpang yg depan, Arman yang menyetir, sementara Anto, Seto duduk dibelakang.

Dalam perjalanan, kami semua terdiam, sedangkan aku sendiri masih merasakan ketegangan yang luar biasa, karena aku berada semobil dengan para pemerkosa ku. Tapi mereka tak lagi melecehkanku lebih lanjut, dan mobil sialan ini mengarah kerumahku. Ketika aku turun, aku mendengar Arman berkata, “Nelly, sampai ketemu lagi ya, kapan kapan kita main main lagi yaaa”.

Dengan muak sekali aku membanting pintu mobil, kemudian aku segera masuk kedalam rumah sambil menahan tangis.Aku segera melihat anakku. Agak lega melihat nya masih tertidur pulas. Aku segera mandi, keramas, membersihkan tubuhku yang sudah ternoda oleh adik iparku yang bangsat, yang sudah tega sekali menyerahkan ku pada dua kacung nya.

Aku memang rindu bermain cinta, tapi itu dengan suami ku sendiri bukan dg arman, bukan dg mereka bertiga. Apalagi di perkosa seperti tadi, sakit sekali rasanya di dalam hati ini. Tanpa sadar aku kembali lagi menangis.

Aku tahu hari ini adalah hari yg pertamaku mengalami penghinaan, dan ini bukan hari terakhir.Terbukti dua hari kemudian, aku dapat kiriman DVD dari Arman, yang isinya rekaman pemerkosaan terhadap ku oleh dua kacung nya itu, dengan sebuah surat bertuliskan “Nelly, lain kali kita bermain tanpa ikatan pada kedua tanganmu yaa, kamu pasti akan lebih menikmati permainan kita kelak nanti”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *